Rio Haryanto dicap sebagai pebalap Formula 1 terburuk
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Rekor terbaik Rio Haryanto hanya berada di peringkat ke-15
JAKARTA, Indonesia – Siapa yang tak kenal Rio Haryanto? Pembalap tampan ini menonjol saat tim Manor Racing merekrutnya sebagai pembalap kedua mereka untuk Formula 1 musim 2016.
Artinya Rio menjadi orang Indonesia pertama yang tampil di sirkuit Formula 1. Tak hanya itu, Rio juga menjadi satu-satunya wakil Asia di ajang lintas negara tercepat di dunia.
Euforia, kebahagiaan dan pujian mengalir dalam dirinya. Sayangnya, seiring musim kompetisi mulai bergulir, rekam jejaknya kurang memuaskan.
Melakukan debutnya di Albert Park, Melbourne, Australia pada Minggu, 20 Maret 2016, Rio tak mampu finis. Dia tidak bisa mencapai garis finis karena… penularan mobilnya bermasalah.
Pada balapan kedua di Bahrain, Rio mampu melewati garis finis. Namun dia hanya berada di peringkat ke-17. Performanya kembali tersendat saat hanya finis di posisi ke-21 di GP China.
Dalam 12 balapan, rekor terbaik Rio hanya finis di urutan ke-15, yakni di Grand Prix Monaco. Dari 12 kompetisi, Rio tak mampu finis dua kali yakni di Rusia dan Austria.
Rekor tersebut tak hanya membuatnya dicoret dari tim Manor – ia diangkat menjadi pembalap cadangan pada 10 Agustus 2016 – namun juga menandainya sebagai pembalap Formula 1 terburuk di akhir musim.
“Pembalap terburuk: Rio Haryanto kalau masih ingat dia,” tulis sang jurnalis Penjaga Paul Weaver pada, Kamis 1 Desember. “Saat dia melakukan debutnya di GP Australia, dia menabrak Romain Grosjean saat latihan dan harus mendapat penalti mundur tiga grip.”
Rekor buruk tersebut, menurut Paul Weaver, menyebabkan tim Manor akhirnya menurunkannya menjadi pembalap cadangan. Namun benarkah catatan buruk tersebut menjadi alasan tim Manor menjadikan Rio sebagai pembalap cadangan?
Tim Manor mengatakan keputusan mereka menjadikan Rio sebagai pembalap cadangan bukan karena performanya yang buruk di lintasan, melainkan karena Rio tidak bisa memenuhi kewajiban kontraknya.
“Hari ini Manor Racing mengumumkan bahwa kami memutuskan untuk mengakhiri kontrak Rio Haryanto karena kegagalannya memenuhi kewajiban kontrak,” demikian bunyi pernyataan resmi Manor Racing pada 10 Agustus.
Seperti diketahui, Rio sebagai pembalap berbayar harus membayar 15 juta euro kepada tim Manor untuk bisa tampil di Formula 1 selama satu musim. Rio menyetor 8 juta euro pada awal musim.
Sisanya yakni 7 juta Euro akan dibayarkan pada paruh kedua musim 2016. Sayangnya, hingga batas waktu berlalu, Rio belum juga melunasi sisa pembayarannya.
Jadi mau bagaimana lagi, Rio harus rela mengambil alih posisinya dari pembalap Prancis Esteban Ocon. Sebab, untuk menjadi pembalap Formula 1, modal skill saja tidak cukup, namun juga perlu didukung dana yang besar. —Rappler.com