• November 23, 2024
Saat itu Jokowi merasa kurang kaya dibandingkan pemilik kedai kopi

Saat itu Jokowi merasa kurang kaya dibandingkan pemilik kedai kopi

JAKARTA, Indonesia – Founder dan Managing Director Coffee Toffee Indonesia, Odi Anindito langsung naik ke atas panggung. Berdiri di samping Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Odi langsung dihujani sejumlah pertanyaan.

“Ada berapa gerai di sana?” tanya Jokowi.

Odi pun dengan cepat menjawab bahwa sudah terdapat 160 kedai Coffee Toffee yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dari 160 gerai tersebut, 50 diantaranya merupakan gerai berukuran besar.

Jokowi juga menyebut penghasilan Odi lebih besar dari gaji presiden. Candaan Jokowi pun mengundang gelak tawa di tengah ajakan tersebut.
“Artinya lebih kaya dari saya. Aku bisa melakukannya juga menghitung, jangan pikirkan aku TIDAK Bisa menghitungitulah intinya waralaba,” kata Jokowi.

Jokowi pun memuji keberhasilan Odi mengembangkan bisnis waralaba di usia muda. Jokowi juga meminta agar gerai Coffee Toffee dibuka di luar negeri. “Saya senang dia baru berusia 36 tahun. Jangan lupa menyerang di luar. Saya nanti tanya berapa, kata Jokowi.

Penghargaan Waralaba Indonesia (PWI)

Untuk mengapresiasi pelaku usaha waralaba dan calon pewaralaba, Kementerian Perdagangan meluncurkan Penghargaan Waralaba Indonesia (PWI).

Penghargaan ini ditujukan kepada lima kategori bisnis waralaba, yaitu kategori waralaba primer, master waralaba, penerima waralaba, waralaba global Indonesia, dan waralaba internasional.

Proses seleksi PWI telah dimulai sejak 6 bulan yang lalu melalui tahapan sosialisasi dan registrasi/penjaringan, evaluasi dan verifikasi lapangan, serta penilaian dan penjurian. Pada kegiatan IFSE hari ini, (25/11), Presiden Jokowi juga menyerahkan Penghargaan Waralaba Indonesia (PWI) kepada para pemenang.

Waralaba Pratama merupakan perusahaan yang menjalankan usaha dalam bentuk waralaba atau kemitraan kurang dari 2 tahun sejak pertama kali bermitra dan mempunyai 2-5 outlet mitra.

Waralaba Utama adalah perusahaan yang telah menjalankan usaha dalam bentuk waralaba atau kemitraan selama lebih dari 2 tahun sejak mitra pertama dan mempunyai lebih dari 5 outlet mitra. Franchisee adalah perusahaan yang menjalankan bisnis waralaba lebih dari 1 tahun dan aktif mengelola dan mengelola outlet.

Waralaba Global Indonesia merupakan perusahaan waralaba dalam negeri yang telah mempunyai cabang di luar negeri dengan menggunakan pola waralaba. Terakhir Franchise Mancanegara merupakan perusahaan franchisee dari luar negeri yang sudah beroperasi selama 3 tahun lebih.

Penilaian dan penjurian dilakukan terhadap 28 finalis oleh tim juri independen yang berjumlah 11 orang pada tanggal 7-9 November 2016. Penjurian menghasilkan 11 orang pemenang dari 4 kategori, terdiri dari:

1. Kategori Waralaba Utama, Juara I CV. Satria Jaya Food dengan brand Yagami Ramen House, juara kedua Bakso Alex dengan brand Bakso Alex, dan juara ketiga PT. Dr. Moez Indonesia dengan brand KLINIKITA Klinik;

2. Kategori Franchise Utama, Juara I PT. Indomarco Prismatama Tbk. dengan brand Indomaret juara 2 PT. K-24 Indonesia dengan brand Apotek K-24, dan pemenang ketiga PT. Coffee Toffee Indonesia dengan merek Coffee Toffee;

3. Kategori Waralaba Global Indonesia, pemenang pertama PT. Baba Rafi Indonesia dengan brand Baba Rafi, juara 2 PT. JCO Donuts & Coffee dengan brand J.CO Donuts & Coffee, dan pemenang ketiga PT. Sumber Alfaria Trijaya dengan merek Alfamart;

4. Kategori Franchise Internasional, juara I PT. Rekso Nasional Food dengan brand McDonald’s dan pemenang kedua PT. Roto Rooter Perkasa dengan merk Roto Rooters.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengucapkan selamat kepada para pemenang PWI yang telah mengikuti dan melalui proses seleksi yang ketat dari panel juri independen yang ditunjuk oleh Pemerintah.

“Kami berharap melalui penghargaan ini para pelaku usaha waralaba pemenang dapat lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat luas serta dapat menjadi prototipe bagi pelaku usaha waralaba lainnya dalam pengembangan usahanya,” tegas Enggartiasto.

Indonesia Franchise & SME EXPO (IFSE)

Pertemuan Waralaba Dunia di Indonesia merupakan momentum penting untuk menumbuhkan jumlah dan daya saing waralaba nasional. Pemerintah mengajak para pelaku usaha Indonesia untuk bersama-sama membantu meningkatkan waralaba nasional. Hal tersebut ditegaskan Presiden RI Joko Widodo yang didampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat pembukaan resmi. Indonesia Franchise & SME EXPO (IFSE) Dari Pusat Konferensi Jakarta (JCC), Jakarta, Jumat 25 November. IFSE menjadi puncak acara tersebut World Franchise Summit Indonesia (WFSI) 2016 yang berlangsung pada 22-27 November 2016 di JCC.

“Sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi, WFSI yang diikuti oleh delegasi asosiasi waralaba dari 26 negara merupakan momentum penting yang patut dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan waralaba Indonesia,” tegas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, usai pembukaan.

World Franchise Summit (WFS) merupakan pertemuan tahunan Dewan Waralaba Dunia (WFC) lalu Konfederasi Waralaba Asia Pasifik (APFC) yang memiliki 46 asosiasi waralaba dari negara maju dan berkembang. Pertemuan waralaba dunia ini membahas permasalahan dan kebijakan terkait waralaba dan perkembangannya. Mendag Enggar memastikan Kementerian Perdagangan akan terus berupaya menciptakan wirausaha-wirausaha baru di bidang waralaba.

“Sesuai dengan amanat peraturan pemerintah no. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah melakukan beberapa upaya untuk memberikan pembinaan kepada pemberi waralaba terpilih dan calon pemberi waralaba untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, pameran di dalam dan luar negeri, bahkan pemberian penghargaan.” kata Menteri Perdagangan Enggar.

Memfasilitasi 600 Pelaku Usaha Waralaba

Sejak sepuluh tahun terakhir, Kementerian Perdagangan telah memfasilitasi sekitar 600 pelaku usaha waralaba dan calon pelaku usaha untuk mendapatkan waralaba dalam bentuk penyelenggaraan pameran, baik di dalam maupun luar negeri. Kementerian Perdagangan juga telah menyelenggarakan program Bantuan Waralaba Nasional (PWN) sejak tahun 2012 kepada kurang lebih 300 pelaku usaha.

Lebih lanjut, Mendag kembali menegaskan bahwa keikutsertaan Pemerintah dalam kegiatan WFSI tidak hanya bertujuan untuk memfasilitasi pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya, namun juga memberikan stimulus kepada pelaku usaha waralaba.

“Yang terpenting kami ingin lebih merangsang para pelaku usaha waralaba agar dapat beroperasi sesuai ketentuan yang berlaku, khususnya memiliki legalitas usaha berupa Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW),” lanjut Mendag.

Pertumbuhan bisnis waralaba di berbagai negara berkembang sangat pesat. Waralaba dijadikan salah satu alternatif pengembangan usaha. Data Asosiasi Waralaba Internasional melaporkan bahwa jumlah waralaba di dunia pada tahun 2014 sebanyak 770.368 waralaba. Sedangkan data pertemuan WFC tahun 2013 menunjukkan jumlah waralaba di 3 negara ASEAN (Malaysia, Filipina, dan Singapura) mencapai 2.522 usaha waralaba. Di Indonesia, terdapat sekitar 698 waralaba dengan total 24.400 outlet yang terdiri dari 63% waralaba dan Peluang Usaha (BO) waralaba lokal dan 37% asing, dengan omzet mencapai nominal Rp 172 triliun.

Dalam kegiatan WFSI, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan turut serta dalam penyediaan 150 lapak gratis bagi franchisor terpilih dan calon franchisor terpilih yang mengikuti proses seleksi PWI, 200 kursi pada kegiatan konferensi internasional bagi para pemangku kepentingan di bidang waralaba, dan 50 kursi pada kegiatan konferensi internasional bagi para pelaku waralaba. acara jamuan makan malam untuk tim juri dan finalis yang mengikuti proses penilaian dan penjurian PWI.

WFSI tahun ini terdiri dari serangkaian acara yaitu Rapat Konfederasi Waralaba Asia Pasifik (APFC), Pertemuan Dewan Waralaba Dunia (WFC), Pameran Waralaba & UKM IndonesiaPenghargaan Waralaba Indonesia (PWI), Konferensi Internasional, Jamuan makan malamsebaik Tur kota Dan Presentasi bisnis.

—Rappler.com

Togel Sydney