Saat meliput kongres HMI, jurnalis diinjak-injak polisi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Polisi yang memukuli terduga anggota HMI marah karena aktivitasnya direkam jurnalis.
JAKARTA, Indonesia – Puluhan anggota Sabhara bersatu dan memukuli jurnalis secara brutal RiauOnline.co.id, Zuhdy Febryanto. Saat itu Zuhdy sedang meliput Kongres HMI di Gedung Olah Raga Remaja, Sabtu 5 Desember 2015, pukul 13.40 WIB.
Berikut kronologinya:
Peristiwa itu bermula saat wartawan sedang meliput Kongres HMI di Youth Centre. Saat itu, polisi terlihat menangkap seseorang yang diduga mahasiswa HMI yang hendak memasuki arena tempat muktamar berlangsung.
Polisi kemudian memukuli orang tersebut. Peristiwa tersebut kemudian diliput dan foto serta video diambil oleh sejumlah jurnalis yang berada di lokasi kejadian.
Polisi marah dan meminta para jurnalis menghapus foto yang mereka ambil karena aksi brutal mereka difilmkan dan direkam. Namun, rekan-rekan jurnalis menolak permintaan tersebut dan menegaskan bahwa mereka tetap meliput kegiatan di arena remaja. Polisi Sabhara Polres Pekanbaru langsung emosi dan mengejar para jurnalis tersebut.
Korban Zuhdy Febryanto yang saat itu berada di dekat pintu gerbang langsung dikepung. Polisi kemudian memukuli seluruh bagian tubuh dengan tongkat dan pentungan, termasuk kepala, serta menginjak tubuh korban.
Padahal, saat itu korban dan rekan-rekan jurnalisnya sudah menunjukkan kartu persnya kepada kelompok Sabhara yang bertugas di pintu masuk Youth Centre.
Melihat korban tergeletak, teman jurnalis lainnya langsung berusaha membantu menyelamatkan korban yang tergeletak tak berdaya dengan kepala berdarah. Korban langsung dilarikan ke RS Syafira.
“Kalau rekan-rekan jurnalisnya tidak ditarik dan dikejar, kondisi Zuhdy akan semakin parah karena dihajar puluhan Sabhara,” kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru, Fakhrurrozi, dalam siaran persnya.
Dengan adanya tusukan di kepala dan keluar darah segar dari kepalanya, korban langsung dilarikan ke RS Syafira, Pekanbaru. Korban saat ini dirawat di RS Syafira dan harus mendapat 2 jahitan dan dirawat di rumah sakit.
Sejumlah unsur organisasi jurnalis di Riau antara lain PWI Cabang Riau, AJI Pekanbaru, IJTI Riau, PJI Riau, Sowat dan RiauOnline.co.id mengutuk tindakan brutal polisi untuk mengamankan Kongres HMI, termasuk pemukulan terhadap jurnalis.
Selain itu, himpunan organisasi jurnalis ini juga mengecam tindakan kekerasan aparat kepolisian yang melarang jurnalis meliput di arena kongres HMI. Tindakan brutal polisi ini berujung pada lahirnya UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
AJI Pekanbaru bersama organisasi jurnalis lainnya juga akan melaporkan kasus penganiayaan yang dialami Zuhdy Febryanto ke tingkat Polda Riau.
“Kami juga menghimbau Kapolri untuk menindak tegas anggotanya yang melakukan tindakan brutal tersebut,” jelas Fakhrurrodzi.—Rappler.com
BACA JUGA: