• November 28, 2024
Saatnya mencabut imbauan Ahok

Saatnya mencabut imbauan Ahok

“Kalau kita sudah tahu alasan kita menyerahkan memori banding, bukankah itu sudah cukup?”

JAKARTA, Indonesia – Keputusan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan keluarganya mencabut banding atas kasus penodaan agama yang melibatkan dirinya mengejutkan publik. Pernyataan istrinya, Veronica Tan, sudah beredar sejak pekan lalu.

Juru bicara tim kuasa hukum Ahok, I Wayan Sudirta mengatakan, pihaknya sempat membahas opsi tersebut saat mendatangi Ahok di Mako Brimob, Kelapa Dua. Minggu lalu sudah dibahas apakah akan mengajukan banding atau tidak, tapi belum ada keputusan, katanya, Selasa, 23 Mei 2017 di Jakarta.

Sebagai upaya banding, kuasa hukum wajib menyampaikan risiko apa saja yang akan ditanggung tergugat, termasuk pencabutan upaya banding. Pembahasan soal ini terus terjadi setiap kali Ahok bertemu dengan pengacaranya.

Melihat tak ada perubahan sikap, tim kuasa hukum menyusun memori banding. Mereka menyelesaikannya pada Rabu pekan lalu, lalu menyerahkannya pada Senin 22 Mei 2017.

Adik Ahok yang juga tergabung dalam tim kuasa hukum, Fifi Letty Indra, tak henti-hentinya mengingatkan tim untuk segera menyelesaikan gugatan tersebut.

Namun, salah satu anggota tim kuasa hukum Ahok, Rolas Sitinjak, mengatakan niat mencabut kasasi sudah terdengar sejak akhir pekan lalu. Namun tim kuasa hukum tak terlalu menanggapinya karena menilai Ahok masih dalam kondisi emosi.

“Kami memahami orang-orang di tahanan itu bingung, kadang c, kadang d,” ujarnya.

Saat Senin tiba, tim kuasa hukum mendapat informasi bahwa Veronica sedang memegang surat yang ditulis Ahok. Namun, mereka tidak diberitahu pesan apa yang ingin disampaikan pelanggannya.

Sejak pagi, tim sudah berada di Pengadilan Negeri Jakarta Utara untuk menyerahkan memori banding sekaligus pemeriksaan. Tidak ada perubahan pada sikap keluarga saat itu.

Sekitar pukul 16.00, Veronica akhirnya sampai di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Ia kemudian menanyakan apakah memori banding sudah diajukan ke panitera atau belum.

“Ketika kami mengatakan ya. Bu Vero bertanya lagi: ‘Apakah masih bisa dicabut atau tidak?'” kata Rolas menirukan Vero. Secara hukum, jika masih belum ada keputusan, maka banding masih bisa ditarik.

Berbekal surat Ahok yang mendukung permintaan Vero, tim kuasa hukum akhirnya mencabut upaya banding.

Rolas membantah pihaknya mengetahui terlebih dahulu permintaan tersebut. Anggota tim kerja harus bekerja hingga subuh untuk menyelesaikan 22 poin yang dituangkan dalam 196 halaman.

“Kalau kita sudah tahu alasan kita mengajukan banding, bukankah itu sudah cukup?” dia berkata.

Secara resmi, banding tersebut telah dicabut sejak Senin lalu. Namun pihak keluarga dan tim kuasa hukum baru kini memberikan alasannya.

Dalam suratnya, Ahok mengaku sudah memaafkan dan menerima hukuman dua tahun penjara yang diputuskan majelis hakim PN Jakarta Utara. Ia tak ingin proses hukum ini berlarut-larut karena khawatir akan terjadi gesekan sosial.

Dalam kunjungan tersebut, tim kuasa hukum juga memberi tahu Ahok tentang gejolak di dunia luar. Termasuk tindakan menolak putusan hakim.

“Kami mengalah, menariknya demi kepentingan rakyat. “Yang dia takutkan kalau ada yang mengantarnya,” kata Rolas. Begitu pula dengan dampak yang ditimbulkan seperti kemacetan lalu lintas, tabrakan dan permasalahan perekonomian.

Setelahnya, tim kuasa hukum tinggal menunggu kepastian permohonan kasasi dari Jaksa Penuntut Umum. Tim dilaporkan sedang mempersiapkan banding atas keberatan jaksa.

Isinya kurang lebih mengatakan Ahok tidak bersalah atas dugaan penghinaan terhadap kelompok seperti yang dituntut jaksa, atau penodaan agama seperti yang diputus hakim. —Rappler.com

Togel Sydney