• September 29, 2024
Saatnya menghancurkan si pembunuh raksasa

Saatnya menghancurkan si pembunuh raksasa

Gelar pembunuh raksasa yang diasosiasikan dengan West Ham United mulai meredup seiring berjalannya liga.

JAKARTA, Indonesia – West Ham United menjadi hama setelah mampu membantai tim raksasa di awal musim. Namun tren julukan klub Palu itu terus turun.

Inkonsistensi membuat tim besutan Slaven Bilic yang berada di posisi teratas penerus Liga Utama Inggris menjatuhkan ke posisi ketujuh.

Dalam empat laga terakhir, tak ada kemenangan yang diraih Mark Noble dan kawan-kawan. Pukulan mereka adalah kalah-seri-kalah-seri.

Jika tren tersebut tidak bisa dibendung klub asal London tersebut, mereka terancam ditelan Manchester United saat menjamu mereka di Old Trafford, Sabtu 5 Desember pukul 21:30 WIB.

Apalagi kebahagiaan mereka sebagai “pembunuh raksasa” juga mulai memudar. West Ham kalah 1-4 saat bertandang ke White Hart Lane, kandang Tottenham Hotspur, pada 22 Oktober.

Kehebatan mereka saat mengalahkan Arsenal 2-0, Chelsea 2-1, Manchester City 3-1, dan Liverpool 3-0 seolah tak ada jejaknya.

Selain itu, pemain kunci yang menginspirasi kemenangan atas Arsenal dan City, Dimitri Payet, juga akan absen. Payet tidak mencetak gol ke gawang kedua tim.

Tetapi membantu dia menghasilkan kemenangan di kedua pertandingan melawan dua raksasa Liga Premier.

Upaya West Ham untuk meraih kemenangan akan semakin sulit karena United memiliki karakter yang berbeda dengan tim yang pernah mereka kalahkan. Setan Merah lebih disiplin, terencana, dan sangat mengontrol permainan.

Memang di mata fans, mereka menganggap pertandingan terlalu “terkontrol” hingga menjadi “membosankan”.

Namun, strategi ini membuat United terhindar dari banyak kekalahan konyol hanya karena mereka menyerang. Seperti yang terjadi pada Arsenal dan Manchester City saat dikalahkan West Ham.

Kedua tim sama-sama mengendalikan permainan. Pasukan Bilic cenderung mundur lebih jauh (jatuh dalam-dalam) dan tunggu momen serangan balik.

Maka tak heran jika saat menang melawan mereka, West Ham hanya menguasai permainan 38 dan 28 persen!

Gaya United lebih menyukai West Ham

Melawan West Ham, United akan lebih mengontrol permainan. Jika tamu akan kembali bermain jatuh dalam-dalamakan memberikan kebebasan lebih bagi juara Liga Premier 20 kali itu untuk bermain di lini tengah.

Kemungkinan laga berakhir begitu kuat pun semakin besar karena pasukan Louis van Gaal tak punya banyak pemain untuk menerobos pertahanan lawan, selain Anthony Martial.

Diakui Bilic, United berbeda dengan raksasa yang dikalahkannya.

“Saya tidak berpikir United membosankan. Mereka sebenarnya lebih sulit dikalahkan. “Dalam setiap pertandingan yang dijalani, lawan selalu minim peluang karena tidak bisa banyak menguasai bola,” kutip Bilic. BBC.

Gaya bermain Van Gaal, kata Bilic, sangat berbeda dengan era Sir Alex Ferguson. “Di era Fergie, United lebih cepat, lebih mengancam, dan mengebom kotak penalti dengan banyak tembakan,” ujarnya.

Melawan United untuk Bilic di era Van Gaal akan lebih menguntungkan karena West Ham punya lebih banyak waktu untuk mengatur momen. Entah itu momen bertahan atau menyerang.

Transisi menyerang dan bertahan United cenderung lebih lambat. Mereka juga jarang melakukan tembakan ke gawang lawan.

Ini memberi waktu bagi para pemain West Ham untuk mengatur pertahanan. Perbedaan United di era ini adalah mereka menang tapi tidak kebobolan, kata Bilic.

Namun tuan rumah juga tidak tim penuh. Van Gaal menghadapi badai cedera. Tujuh pemain absen.

Selain cedera jangka panjang tertentu seperti Luke Shaw dan Anthony Valencia, Van Gaal tidak bisa menurunkan pemain andalannya, Wayne Rooney dan Ander Herrera.

Rooney yang biasa memberi energi pada serangan United kemungkinan besar akan diisi oleh Juan Mata. Faktanya, posisi favorit Mata lebih banyak adalah sebagai sayap.

“Kami benar-benar tidak bahagia. Dalam persaingan yang ketat ini, inilah kenyataan yang harus kita hadapi. Kami akan melihat apakah kami bisa membeli pemain bagus di bursa transfer Januari, kata Van Gaal BBC.

Meski demikian, Van Gaal setidaknya bisa berharap pada keberuntungan Old Trafford. Setiap tampil di kandang sendiri, pertahanan United semakin kuat. Dalam 6 laga terakhir, tim tamu hanya mampu membobol gawang David De Gea sebanyak satu kali.—Rappler.com

BACA JUGA:

Togel Sidney