
Salah satu petugas polisi yang diserang petugas Jakmania kini kritis di rumah sakit
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kerusuhan itu dikutuk oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. Ia bertanya kepada masyarakat apakah turnamen ISC tetap dilanjutkan.
JAKARTA, Indonesia – Kerusuhan yang terjadi di tengah laga ISC antara Persija dan FC Sriwijaya juga melukai 6 petugas polisi. Bahkan, salah satunya terbaring kritis di RS Polri Kramat Jati.
Korban diketahui bernama Hanawiah dan merupakan anggota Brimobda. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Awi Setiyono, Hanawiyah mengalami luka cukup serius di bagian wajah dan kepala.
“Rahangnya tampak retak. Begitu pula pelipis kiri dan kanannya. “Terdapat bekas luka di bagian mata akibat terkena benda tumpul dan terdapat luka terbuka di bagian kepala,” kata Awi saat dihubungi Rappler, Sabtu, 25 Juni.
Dia menjelaskan, benda tumpul tersebut tidak dibawa dari luar stadion. Namun, mereka menggunakan berbagai benda yang mereka temukan untuk dilemparkan ke petugas polisi, mulai dari botol minuman mineral hingga kursi kayu di area stadion.
Akibat kerusuhan yang terjadi pada Jumat malam, 24 Juni, Polda Metro Jaya menangkap 155 orang. Meski jumlahnya berkurang karena ada pula yang dilepas. Sementara di Polres Jakarta Pusat, ada 14 suporter Persija yang masih diamankan.
Lalu langkah apa yang akan diambil polisi agar aksi serupa tidak terulang kembali? Menurut Awi, polisi akan mengusulkan kepada PSSI agar sanksi dijatuhkan kepada Persija.
“Catatan yang buruk, karena kerusuhan kali ini sangat keterlaluan,” kata Awi.
Selain Hanawiah, ada 5 polisi lainnya yang juga terluka. Mereka
A. Bripda Ibanio yang mengalami luka di bagian dagu akibat lemparan batu
B. Aiptu Muhtadi mengalami luka memar di bagian kepala
C. Brigadir Supriadi mengalami luka di bagian kepala bagian depan
D. Brigadir Wawan
e. Iptu Sirajudin mengalami luka di bagian leher dan kepala
Selain itu, Jakmania juga membakar 5 unit sepeda motor, 2 unit kendaraan polisi, satu unit UPS, dan 3 unit sepeda motor anggota polisi.
Dikritik Menpora
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengecam dan menyayangkan kerusuhan yang terjadi di Stadion Gelora Bung Karno. Ia menyarankan agar petugas keamanan di SUBK PT Gelora Trisula Semesta (GTS) menandatangani nota kesepahaman dengan Polri tentang keamanan di dalam dan luar stadion.
Kami berduka dan mengutuk keras kerusuhan yang terjadi di GBK tadi malam. Pemerintah meminta PT GTS untuk MOU dengan Kepolisian Republik Indonesia terkait keamanan di dalam dan luar stadion
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) 25 Juni 2016
MOU tersebut untuk kepastian penanganan dan jaminan keamanan serta kenyamanan setiap orang yang berada di dalam stadion. Namun hal tersebut tidak dilakukan oleh GTS selaku operator
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) 25 Juni 2016
Ia pun menanyakan kepada masyarakat apakah pertandingan Kejuaraan Sepak Bola Indonesia tetap digelar.
Mengingat banyak nyawa yang hilang seperti ini, kata Imam melalui akun Twitter resminya.
Jika sudah banyak nyawa melayang seperti ini, menurut anda apakah ISC/TSC ini harus dilanjutkan atau dihentikan?
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) 25 Juni 2016
– Rappler.com