• April 7, 2025
Salah satu staf Satgas Intelijen Tinombala tewas ditembak anggota Brimob di Poso

Salah satu staf Satgas Intelijen Tinombala tewas ditembak anggota Brimob di Poso

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Peristiwa itu bermula akibat miskomunikasi antara anggota Brimob dengan personel intelijen Satgas Tinombala siang tadi

JAKARTA, Indonesia – Peristiwa baku tembak terjadi pada Rabu, 27 Juli sekitar pukul 12.30 Wita antara anggota Satgas Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah. Tembakan dilepaskan anggota Brimob ke pos tembak Towu di Satgas Tinombala personel intelijen dari unsur TNI.

Peristiwa tersebut bermula sekitar pukul 11.00 WITA, 5 anggota Satgas Intelijen Tinombala sedang mencari tempat persembunyian kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Anggota intelijen tersebut didampingi oleh 2 warga sipil sebagai pemandu.

Tempat penyimpanan senjata berada di sekitar gua di belakang menara pemancar XL, Desa Towu. Setelah berhasil menemukan lokasi, 5 anggota intelijen menggali untuk mencari senjata. Tiba-tiba, dari ketinggian 20 meter, tim anggota Brimob melepaskan tembakan ke arah mereka.

Mendengar suara tembakan, kelima anggota satgas intelijen itu terjatuh sambil berteriak bahwa mereka juga anggota Tinombala Tim 1. Namun tangisan mereka tidak terdengar dan terus ditembaki.

Akibatnya, salah satu anggota intelijen, Serda Muhammad Ilman, tertembak di bagian belakang kepala dan tewas seketika.

“Setelah 5 anggota intelijen dan 2 warga sipil terjatuh, seluruh anggota Brimob mendekat dan menodongkan senjata dengan senjata panjang,” tulis laporan yang diterima Rappler.

Anggota Satgas Intel kemudian menjelaskan kepada anggota Pos Brimob bahwa mereka juga merupakan Satgas Tinombala Tim 1, namun tidak dipercaya. Senjata mereka kemudian disita dan dibiarkan mati.

Anggota Satgas Intelijen lainnya kemudian mengevakuasi jenazah Serda Ilman ke RS Poso.

Lantas apa komentar Mabes Polri terkait kejadian tragis tersebut? Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli membenarkan kejadian tersebut. Menurut Boy, terjadi kesalahan komunikasi hingga terjadi kontak senjata antara kedua pihak.

“Insiden lirik yang salah sasaran memang terjadi. Saat ini tim Propam dan Kakorbrimob sudah diturunkan untuk memimpin penyidikan anggota Satgas Brimob Tinombala atas kejadian tersebut, kata Boy saat ditemui di Mabes, Rabu, 27 Juli.

Boy mengatakan, koordinasi antara Kapolda Sulteng dan Danrem Sulteng saat ini terus berjalan. Dia mengaku bukan hanya polisi yang melakukan penembakan. Namun dia merupakan anggota gabungan TNI dan Polri.

“Kami memanggil mereka dengan kode, tapi mereka tidak menjawab,” katanya dengan alasan Satgas Tinombala melepaskan tembakan. – Rappler.com

BACA JUGA:

HK Hari Ini