• November 29, 2024
Satu gol Vietnam adalah kerugian besar

Satu gol Vietnam adalah kerugian besar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Leg kedua melawan Vietnam akan lebih sulit.

JAKARTA, Indonesia – Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl memuji penampilan pasukannya. Menurutnya, Boaz Solossa dan kawan-kawan memang pantas meraih kemenangan 2-1 atas Vietnam. Namun ujian sesungguhnya akan segera datang: leg kedua melawan Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi, 7 Desember mendatang.

Kemenangan 2-1 tak hanya membuka peluang lebar bagi Indonesia untuk lolos ke final. Namun hal itu sekaligus mengakhiri rekor inferior tim berjuluk itu Bintang Emas itu. Pasalnya dalam 2 laga persahabatan sebelumnya Timnas Garuda tidak pernah meraih kemenangan. Game pertama berakhir dengan skor 2-2 sedangkan game kedua berakhir dengan kekalahan 2-3.

“Kami bangga dengan para pemain yang menunjukkan tajinya,” kata Riedl, Sabtu 3 Desember saat jumpa pers usai laga di Stadion Pakansari, Bogor.

Namun, pelatih asal Austria itu menyayangkan 1 gol yang dicetak Vietnam. Gol tersebut membuat timnya meleset dari target pencatatan lembar bersih alias nol kebobolan. Sebab tujuan yang satu ini akan meringankan beban Vietnam kaki Kedua. Mereka hanya perlu menang 1-0 di kandang sendiri untuk lolos ke final.

“Satu gol itu membuat kami tidak aman kaki kedua,” katanya.

Meski begitu, Riedl tetap ingin bersikap positif. Dia akan menonton video pertandingan melawan Vietnam. Ia akan mengajak tim untuk belajar banyak dari babak semifinal.

Selain itu, ia juga memberikan pujian kepada dua duet bek yang baru ia mainkan pada laga kali ini. Yakni Manahati Letusen dan Hansamu Yama. Duet dua pemain ini memang mampu menjadi benteng pertahanan di depan gawang Kurnia Meiga. Faktanya, Hansamu mencetak gol di pertandingan tersebut. Ia juga beberapa kali menyapu dan mencegat umpan lawan.

Kedua bek ini akan menjadi alternatif dari pilihan Riedl yang monoton. Sepanjang laga penyisihan grup Indonesia di AFF 2016, ia selalu menurunkan duet Fachrudin dan Yanto Basna. Bahkan, Yanto beberapa kali melakukan blunder, salah satunya berujung pada kebobolan Indonesia.

“Sekarang ada banyak pilihan pemain bertahan. Kami sekarang punya empat bek tengah,” katanya.

Pada laga tersebut, Riedl banyak melakukan perubahan. Selain duet bek tengah, ia juga mencadangkan Evan Dimas. Di jantung lini tengah, ia memasang Stefano Lilipaly dan Bayu Pradana beserta dua sayap. Yakni Andik Vermansah di kanan dan Rizky Pora di kiri.

Di lini depan, Boaz Solossa yang mencetak satu gol akhirnya digantikan Evan. Riedl menyebut penggantian Boaz karena pemain Persipura Jayapura itu mengeluhkan nyeri bahu.

Meski banyak perubahan, namun di bawah aturan Riedl tetap ngotot menggunakan Kurnia Meiga. Kiper Arema Cronus selalu menjadi pilihan Riedl sejak laga pertama AFF 2016. Dia mengulangi keputusan ini lagi di semifinal melawan Vietnam. Alhasil, Meiga melakukan penyelamatan gemilang di penghujung babak kedua.

“Keputusan untuk menginstal ulang Meiga mempertimbangkan banyak masukan. Termasuk pelatih kiper. Terbukti dia bermain bagus malam ini, kata Riedl.

Pelatih asal Austria itu menolak mengomentari kepemimpinan wasit. Pasalnya, posisi duduknya cukup jauh dari depan permainan. “Saya tidak ingin berpendapat mengenai hal itu,” katanya.—Rappler.com

Togel Sidney