
Satu menit waktumu menentukan 5 tahun nasib Jakarta
keren989
- 0
Kawal Pilkada meluncurkan website kawaldki.net untuk memudahkan relawan mengambil foto formulir C1 plano di TPS dan mengirimkannya. Hanya membutuhkan waktu 1 menit.
JAKARTA, Indonesia – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua tinggal menghitung hari. Selain mencoblos di hari H pemilu 19 April 2017, warga ibu kota juga bisa ikut mengawasi proses penghitungan suara.
Apalagi mengingat hasil survei menunjukkan persaingan kedua pasangan calon sangat ketat, dengan selisih hanya 1 persen.
“Sejumlah survei memperkirakan hasil Pilgub DKI putaran kedua akan sedikit berbeda. Makanya selisih suara sekecil apa pun akan mengubah hasil akhir, ujarnya Sandra Sahelangi, Juru Bicara Kawal Pilkada kepada Rappler pada hari Senin, 10 April.
Bagaimana warga bisa ikut memantau Pilkada DKI? Anda cukup memotret dan mengunggah formulir plano C1 di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kawal Pilkada, sebuah komunitas yang menginisiasi dan mengelola sistem dan kegiatan berbasis teknologi komputer, telah menyiapkan website khusus yaitu. kawaldki.net. Ini merupakan pengembangan dari aplikasi Kawal Pilkada yang dapat diunduh di smartphone berbasis Android dan iOS.
Pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, warga tidak perlu mengunduh aplikasi Kawal Pilkada seperti sebelumnya. Namun ada juga relawan yang tetap ingin menggunakan aplikasi Kawal Pilkada.
Menjadi lebih mudah dengan KawalDKI.net
Website kawaldki.net hadir sebagai jawaban atas masukan berbagai pihak terkait pengajuan Kawal Pilkada putaran pertama, 15 Februari.
“Ada masukan dari berbagai pihak. Mereka merasa bahwa sistem berbasis aplikasi membutuhkan waktu lebih lama. Kita sadari kapasitas ponsel setiap orang berbeda-beda, begitu pula waktunya memuat sebaliknya,” kata Alif Iman Nurlambang, juru bicara Pengawasan Pemilu Daerah.
Kata Alif, aAplikasi Kawal Pilkada juga mewajibkan calon relawan mengisi data diri. Dengan kata lain, diperlukan lebih banyak langkah.
“Kedua metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Aplikasi Kawal Pilkada memudahkan kita mengetahui data relawan. Kami dapat menghubungi mereka jika ada masalah dengan formulir plano C1. “Kalau fotonya buram misalnya,” kata Alif.
Di sisi lain, hasil kawaldki.net akan lebih cepat, meskipun data relawan tidak diketahui atau anonim. Rappler mencoba menggunakan kawaldki.net dan waktu yang dibutuhkan –seperti slogan Kawal Pilkada– hanya 1 menit, bahkan kurang.
Alasannya jelas keterangan Yang digunakan oleh kawaldki.net adalah “Semenit Jaga Jakarta”.
Langkah-langkah menggunakan KawalDKI.net
Hal pertama yang dilakukan adalah memotret formulir C1 plano di TPS yang telah ditentukan. Pastikan data pada formulir terlihat jelas, terutama rincian TPS, data hasil pemungutan suara, dan tanda tangan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) serta saksi calon.
Setelah itu buka halamannya https://kawaldki.net/ Dari telepon pintar atau meja-di dalam
Kemudian pilih kota, kelurahan dan kelurahan untuk terakhir menentukan TPS sesuai foto formulir plano C1. Klik “mengunggah foto” dan pilih foto dari galeri ponsel/smartphone.
Setelah itu selesai. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, Anda sudah membuktikan bahwa Anda peduli terhadap masa depan DKI Jakarta.
Ingin meningkatkan partisipasi
Pengenalan situs kawaldki.net Hal ini merupakan perkembangan dari saran dan kritik yang diterima Tim Pengawas Pilkada pada putaran pertama.
Dari 13.000 lebih TPS pada Pilgub DKI Jakarta putaran pertama, baru 3.500 TPS yang melakukan verifikasi data melalui aplikasi Kawal Pilkada.
Pada putaran kedua ini, tim Kawal Pilkada berharap partisipasi masyarakat semakin meningkat karena menjadi relawan semakin mudah. Sehingga lebih banyak lagi bentuk plano C1 yang dapat diverifikasi.
“Kami tidak pro terhadap salah satu paslon, pendukung kedua paslon dipersilakan jika foto bentuk C1 plano,” kata Sandra.
Formulir C1 plano menjadi fokus karena merupakan dokumen yang akan dimasukkan ke dalam kotak suara yang hanya akan dibuka jika terjadi perselisihan. Sementara formulir C1 yang menjadi sumber data perolehan suara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) rawan manipulasi di tingkat kecamatan, kecamatan, dan kota.
(BACA: Hasil ‘real quick count’ Pilkada DKI Jakarta 2017)
Sebelumnya, pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, pasangan calon nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memperoleh suara 17,06%. Paslon 2, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat memperoleh 42,96% suara. Sedangkan pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh suara 39,97%.
Karena tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara, maka Dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak berhak melaju ke putaran kedua. Jika melihat hasil survei berbagai lembaga, persaingan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga semakin ketat, peran warga dalam pengawasan proses penghitungan suara sangat penting.
Yuk, luangkan waktumu sebentar selama 5 tahun di Jakarta. —Rappler.com
BACA JUGA: