• April 20, 2025
Satu warga negara Indonesia telah ditahan di Malaysia karena diduga melakukan terorisme di Myanmar

Satu warga negara Indonesia telah ditahan di Malaysia karena diduga melakukan terorisme di Myanmar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Penderitaan yang dialami masyarakat Rohingya di Myanmar kini menjadi magnet bagi anggota kelompok militan untuk melakukan jihad

JAKARTA, Indonesia – Otoritas Malaysia menangkap seorang warga negara Indonesia yang diduga pengikut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Desember 2016. Tersangka diduga berangkat ke Myanmar untuk melakukan serangan teroris di sana.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Departemen Antiteror Kepolisian Malaysia, Ayob Khan Mydin Pitchay, dalam wawancara. Tersangka, yang dikenal sebagai laki-laki, hari ini akan didakwa dengan kepemilikan barang-barang yang terkait dengan kelompok teroris. Jika terbukti bersalah, WNI tersebut terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara atau denda.

Menurut Ayob, semakin banyak anggota kelompok militan yang mengikuti jejak warga negara Indonesia yang tidak diketahui identitasnya ini, yang berangkat ke Myanmar karena isu penindasan terhadap Rohingya.

“Dia berencana melakukan jihad di Myanmar, berperang melawan pemerintah Myanmar demi kepentingan kelompok Rohingya di negara bagian Rakhine,” kata Ayob. media.

Warga negara Indonesia tersebut juga terlibat dalam rencana penyelundupan senjata ke Poso, Sulawesi Tengah. Ayob tidak mengatakan tersangka berafiliasi dengan kelompok mana.

Ia hanya mengatakan dirinya telah bekerja sebagai buruh pabrik di Negeri Jiran sejak tahun 2014. Ia berencana mencoba membangun jaringan di Myanmar.

Ayob juga mengatakan tersangka berkomunikasi dengan dua anggota kelompok militan asal Malaysia, Muhammad Wanndy dan Muhammad Jedi. Kedua warga Malaysia tersebut diyakini pindah ke Suriah dan menjadi dalang serangan granat di sebuah bar pada Juni 2016.

Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur Yusron B. Ambary yang dikonfirmasi Rappler soal penangkapan WNI mengaku masih mencari informasi ke pihak kepolisian Malaysia.

“Kami juga baru mengetahui kejadian ini dari media,” kata Yusron yang dihubungi melalui pesan singkat.

Relokasi masalah

Para pengamat mengatakan konflik di negara bagian Rakhine berpotensi mengalihkan perhatian pihak berwenang yang selama ini memantau rencana kelompok militan tersebut untuk membangun jaringan dari Filipina hingga Indonesia dan Malaysia. Tentu saja jaringan ini memiliki kaitan dengan kelompok ISIS yang berbasis di Timur Tengah.

“Ada kemungkinan besar umat Islam, baik dari kelompok ISIS atau kelompok lainnya, akan menemukan cara dan sarana untuk datang ke Myanmar dan membantu saudara Muslim Rohingya mereka,” kata Ayob.

Penderitaan yang dialami kelompok Rohingya menarik simpati internasional, terutama dari negara-negara dengan populasi Muslim yang besar. Mereka pun bolak-balik mengimbau pihak militer yang diduga menjadi pelaku aksi kekerasan terhadap kelompok Rohingya.

Selama bertahun-tahun mereka dikucilkan di Myanmar dan tidak dianggap sebagai warga negara karena pemerintah setempat menganggap mereka imigran ilegal asal Bangladesh. Alhasil, mereka memilih kabur dari Myanmar menggunakan perahu reyot ke berbagai negara di Asia Tenggara.

Data badan PBB di negara Jiran itu mencatat, ada lebih dari 55 ribu warga Rohingya di sana. Namun, LSM memperkirakan angkanya lebih tinggi dari angka tersebut. Jumlahnya mencapai sekitar 200 ribu di Malaysia. Banyak dari mereka bekerja di restoran dan proyek konstruksi.

Para analis memperingatkan bahwa sejumlah besar migran Rohingya di Malaysia menjadi sasaran perekrutan oleh kelompok militan.

“Jaringan antara Malaysia, Indonesia, Filipina, dan masyarakat Rohingya telah terbentuk,” kata Badrul Hisham Ismail, direktur eksekutif Iman Research.

Kelompok risetnya berhasil mengungkap bahwa kelompok militan juga terlibat dalam proses perekrutan warga Rohingya menjadi anggotanya. Setelah berhasil direkrut, mereka dikirim ke Poso untuk mengikuti pelatihan militer. – dengan pelaporan oleh Santi Dewi/Rappler.com

lagutogel