Saya tidak mendapat dukungan Golkar
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Surat dukungan terhadap Golkar beredar di media sosial, namun tanpa tanggal dan nomor
BANDUNG, Indonesia – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku belum menerima surat dukungan dari Partai Golkar atas pencalonannya sebagai gubernur Jawa Barat pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.
“Faktanya, saya belum menerima surat apa pun. Jadi saya belum bisa memastikan kebenarannya. Dia masih mengatakannya. Dan karena sumber pemberiannya adalah DPP Golkar, maka konfirmasinya tertuju pada pemberi surat, bukan penerima surat. Jika konfirmasi sampai ke penerima surat, saya nyatakan tidak menerimanya. Saya juga sama media, saya mendapat berita lewat smartphone, kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, pada Jumat, 22 September 2017, di Balai Kota Bandung.
Surat dukungan Partai Golkar terhadap Ridwan Kamil di Pilkada Jabar beredar di media sosial. Surat itu ditandatangani Ketua Umum Golkar Setya Novanto yang saat ini sedang sakit. Idrus Marham, Sekretaris Jenderal Golkar, juga menandatangani surat yang tergolong rahasia itu.
Anehnya, tanggal dan nomor tidak dicantumkan dalam surat berlambang Partai Golkar itu. Di bagian atas surat hanya dicantumkan klasifikasi surat, subjek dan penerima surat yakni Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.
Sementara pada bagian konten, Partai Golkar disebut mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pilkada Jabar bersama Daniel Mutaqien Syafiuddin sebagai calon wakil gubernur. Daniel merupakan anak kedua dari Irianto MS Syafiuddin atau Yance, Ketua DPD Partai Golkar periode 2009-2016.
Dalam surat tersebut juga tertulis bahwa dukungan tersebut merupakan hasil rapat Tim Pilkada Pusat Partai Golkar yang dilaksanakan pada 1 Juli 2017, 1 Agustus 2017, dan 4 September 2017. Rapat tersebut dihadiri unsur pimpinan DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.
“Keputusan ini bersifat final terakhir dan mengikat seluruh jajaran pengurus/fungsionaris/kader dan anggota Partai Golkar,” bunyi surat itu.
Kang Emil meminta wartawan mengkonfirmasi langsung ke DPP Partai Golkar. Ia mengaku belum bisa memberikan penjelasan apa pun karena belum menerima surat tersebut. Surat tersebut ia ketahui dari pesan yang beredar di ponselnya.
Emil tak menampik, pihaknya berkomunikasi dengan Partai Golkar, termasuk Setya Novanto, untuk mencari dukungan dari partai berlambang pohon beringin itu. Namun, dia belum mendapat pernyataan dukungan resmi dari Partai Golkar.
Dengan beredarnya surat dukungan tersebut, Emil menyatakan tak mau memberi, sebelum didukung secara hukum oleh Partai Golkar. Menurutnya, surat tersebut bisa saja hoaks.
Bisa juga hoax karena kalau saya lihat tanggalnya belum ada, dan seterusnya, nomor suratnya juga belum ada, kata Emil.
Emil mengungkapkan, intensitas komunikasi dengan Partai Golkar sama seperti parpol lain yang didekatinya. Namun sejauh ini, kata Emil, masih ada peluang dukungan dari Golkar Lima puluh lima puluh. Emil tentu mengharapkan dukungan dari pihak kuning ini. Dengan 17 kursi di DPRD Jabar, dukungan Golkar akan menutupi kekurangan kursi pendukung pencalonan Emil yang membutuhkan minimal 8 kursi dukungan lagi.
“Memang pilkada pasti membutuhkan dukungan partai. Tapi setelah itu kita tidak bisa memaksakannya. Jadi berita hari ini tetap ada untuk saya Lima puluh lima puluh karena tidak ada yang memberitahuku, tidak ada yang mengirim (surat itu), tidak ada yang menerima surat itu. “Untuk menjawab hal-hal tersebut, saya khawatir masuk dalam kategori informasi yang belum diyakini kebenarannya,” kata Emil.
Rumor dukungan terhadap Partai Golkar beberapa kali muncul. Kabar Golkar akan mencalonkan kadernya sendiri, Dedi Mulyadi pun bermunculan. Dalam sejumlah survei, nama Bupati Purwakarta dinilai bakal bersaing di Pilgub Jabar. – Rappler.com.