• November 24, 2024

Sebelum pemeliharaan, MRT3 memiliki lebih banyak kereta tetapi lebih banyak kerusakan

Kini lebih banyak kereta api yang tersedia bagi masyarakat komuter, namun kereta tersebut masih mengalami lebih banyak kerusakan pada minggu yang sama

MANILA, Filipina – Metro Rail Transit Jalur 3 (MRT3) mungkin kini beroperasi dengan lebih banyak kereta dengan 12 kereta beroperasi, namun mogok 5 kali dalam minggu ini.

Sejak tanggal 17 hingga 23 Maret, MRT3 mengalami 5 kali gangguan – dua di antaranya disebabkan oleh gangguan listrik pada gerbong kereta yang bersangkutan, dua kali karena kegagalan pintu, dan satu lagi karena masalah sinyal.

Pejabat transportasi sebelumnya mengaitkan peningkatan jumlah kereta api dengan ketersediaan suku cadang. Namun, gangguan minggu ini bukan karena kurangnya suku cadang, kata petugas hubungan media MRT3 Aly Narvaez kepada Rappler.

“Suku cadang untuk kereta api dan listrik telah dikirimkan, namun kegagalan listrik adalah salah satu penyebab umum pembongkaran muatan,” kata Narvaez dalam bahasa campuran Inggris dan Filipina.

“Pembobolan pintu bisa disebabkan oleh campur tangan manusia, saat penumpang bersandar pada pintu atau saat dibuka secara paksa. Hal ini menyebabkan tekanan pada komponen pintu, dan akhirnya pada motor, sehingga menyebabkan kerusakan,” tambahnya.

Terdapat 9 kerusakan pada bulan Maret, atau total 47 kesalahan pada awal tahun 2018, yang berdampak pada total sekitar 3.000 penumpang.

Sistem kereta api melayani hampir 300.000 penumpang setiap hari dari 19 Maret hingga 22 Maret, meningkat sekitar 5% dari minggu pertama bulan Maret yang hanya berjumlah 286.000 penumpang.

Lebih banyak kesalahan

Pada Sabtu, 17 Maret, sekitar 340 penumpang diturunkan di Stasiun GMA-Kamuning pada pukul 17.08 akibat mati listrik. Hari tersebut tergolong rata-rata dengan 11 kereta beroperasi melayani sekitar 235.000 penumpang pada hari Sabtu.

Pada Minggu, 18 Maret, hari dibuka pukul 18.00 dengan 12 kereta berjalan, namun MRT3 mengalami gangguan pada sore hari.

Pada pukul 18:49, kereta MRT3 arah Selatan menurunkan sekitar 600 penumpang di Stasiun Ortigas karena gangguan sinyal. Meski terjadi kesalahan, operator kereta api rata-rata mengoperasikan 12 kereta pada hari Minggu dengan jumlah penumpang 165.000 orang.

Pada Senin, 19 Maret, ada 11 kereta berjalan saat minggu dimulai. Itu mengalami dua kesalahan di malam hari.

Pukul 18.45, sekitar 740 penumpang diturunkan kereta MRT3 arah selatan di stasiun Shaw Boulevard karena mati listrik. Lebih dari satu jam kemudian, sekitar 400 penumpang turun di stasiun Magallanes pada pukul 20.03 karena terjadi pelanggaran.

Hari itu berakhir dengan rata-rata 11 kereta, namun berhasil melayani hampir 310.000 penumpang meskipun terjadi kesalahan.

Pada Selasa, 20 Maret, 11 kereta beroperasi sepanjang hari dan melayani sekitar 297.000 penumpang.

Pada Rabu, 21 Maret, 11 kereta berjalan pada pukul 06:00. Itu naik ke jam 12 jam 7 malam. naik Hari itu berakhir dengan rata-rata 11 KA beroperasi melayani lebih dari 295.000 penumpang.

Pada Kamhari, 22 Maret, ada 12 kereta berjalan yang tersedia untuk umum komuter pada pukul 06:00. Namun terjadi gangguan pada pukul 18:19, ketika kereta MRT3 arah utara menurunkan sekitar 1.000 penumpang di stasiun Buendia karena pelanggaran pintu.

Pada Jumat, 23 Maret, hari dibuka dengan 12 kereta pada jam 6 pagi. MRT3 mampu mempertahankan jumlah kereta sepanjang hari, namun pada pukul 19.32 sudah ada 13 kereta yang beroperasi.

Pemeliharaan

MRT3 dijadwalkan melakukan layanan pemeliharaannya mulai 28 Maret hingga 1 April dan menutup operasi pada hari tersebut.

MRT3 mengumumkan pada hari Kamis bahwa tim siap untuk kegiatan pemeliharaan selama Pekan Suci, menyiapkan 1.000 meter kabel kontak, 100 buah penyebar, kaleng cat untuk pengecatan ulang dinding dan papan nama, serta bagian sinyal untuk pembersihan umum.

Manajemen MRT3 juga mengatakan 782 ban kendaraan light rail juga akan tersedia untuk pemeliharaan tahunan kereta tersebut.

Setelah rehabilitasi kereta MRT3 rampung, Dinas Perhubungan menjanjikan 15 kereta bisa beroperasi pada April. (MEMBACA: DOTr menjanjikan layanan MRT3 yang lebih baik pada Q2 2018)

Para ahli dari Badan Pembangunan Internasional Australia (AusAID) dan Panel Penasihat Bersama Bank Pembangunan Asia (ADB) juga akan bergabung dengan tim MRT3 selama layanan pemeliharaan.

Pada tahun 2017, MRT3 memiliki rata-rata penumpang harian sebanyak 463.000 orang dari 20 kereta yang beroperasi. Pada bulan November 2017, tdia kemudian disesuaikan menjadi 15 untuk menjamin keselamatan penumpang setelah berselisih paham dengan mantan penyedia pemeliharaan Perusahaan Kereta Universal Busan pertunjukan. (MEMBACA: Survive MRT3: Kegagalan kereta terparah di tahun 2017)

Jumlah tersebut kemudian dikurangi menjadi kereta yang tersedia sekarang untuk menjamin keselamatan penumpang. Pada Februari 2018, jumlah KA berkurang menjadi hanya 6 KA. (MEMBACA: MRT3 mengalami gangguan hampir setiap hari sejak awal tahun 2018)

Disana ada 516 kesalahan MRT3 tercatat pada tahun 2017 – hampir 10 insiden per minggu.– Rappler.com

SGP Prize