• November 27, 2024
Seekor tikus mati ditemukan dijahit di gaun Zara

Seekor tikus mati ditemukan dijahit di gaun Zara

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Cailey Fiesel mencium bau aneh dari gaun Zara yang dibelinya dengan harga diskon

JAKARTA, Indonesia – Carey kaget saat menemukan bangkai tikus dijahit di gaun Zara miliknya.

Cailey menyadarinya setelah dia mencium bau tak sedap dari gaunnya dan dia bisa merasakan sesuatu yang tajam, diduga cakar tikus, menyentuh kulitnya.

“Saya segera menyadari ada kaki kecil yang keluar dari jahitan dan sepertinya saya baru saja menyentuhnya dan itu sangat menakutkan,” kata Cailey.

“Saya seperti membeku, lumpuh karena ketakutan,” kata Cailey Pos New York awal pekan lalu di kantor pengacaranya. Kini Cailey resmi menggugat Zara atas kejadian yang menimpanya di Mahkamah Agung Manhattan.

“Saya sangat terkejut. “Mata saya melihat bahwa itu adalah tikus, tapi saya tidak dapat mempercayainya,” kata lulusan Colgate University berusia 24 tahun itu.

Awalnya Cailey membeli gaun berwarna hitam leher domba dari toko Zara di Greenwich, Connecticut Juli lalu. Saat itu Cailey membayar USD 40 atau sekitar 532 ribu.

Memang Cailey tak langsung mengenakan gaun itu. Dia baru memakainya beberapa minggu setelah membelinya. Saat itulah dia menyadari ada bau tidak sedap yang berasal dari gaun itu.

Saat dia mengenakan gaun itu, Cailey menjadi semakin tidak nyaman. Ia sempat berpindah-pindah meja di kantor dengan harapan baunya bisa hilang, namun tidak berhasil sama sekali.

“Saya bahkan merasakan sesuatu menyentuh kaki saya. Saya pikir itu seperti benang yang lepas,” kata Cailey. Saat itulah dia menarik sesuatu dari jahitannya yang awalnya dia pikir adalah benang.

Ia pun meraba jahitannya dan mengira bagian yang menonjol itu adalah semacam sensor yang biasa terdapat pada pakaian yang baru dibeli.

“Saya membuka jahitannya dan itu bukan sensor, itu tikus.” Menurut Cailey, saat itu ia menemukan bangkai tikus berukuran sekitar 5 cm.

Dalam gugatannya yang diajukan pada Senin, 14 November, Cailey menyatakan bahwa dirinya tidak hanya menderita stres akibat kejadian tersebut, tetapi juga semacam ruam di kulitnya.

Cailey menggugat Zara atas kelalaian mereka dalam menjaga kualitas pakaian yang mereka jual. Ia pun menduga hal itu terjadi karena Zara merupakan brand fashion besar yang memilikinya fase penjualannya cukup tinggi, tidak menutup kemungkinan mereka lalai dalam mengontrol kualitas bahan yang digunakan.

Sedangkan dari label roketnya terlihat gaun tersebut diproduksi di Türkiye.

Menurut kuasa hukum Cailey, pihaknya berusaha menyelesaikannya secara damai, namun ditolak oleh Zara.

Sementara itu, juru bicara Zara USA mengatakan perusahaan mengetahui klaim Cailey dan akan menyelidiki lebih lanjut.

“Zara USA memiliki standar kesehatan dan keselamatan yang tinggi dan kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua produk kami memenuhi standar tersebut.”

Seperti dilansir oleh CNNZara pertama kali lahir di Spanyol pada tahun 1975 dan pertama kali masuk ke Amerika pada tahun 1989. Produk Zara banyak diproduksi di berbagai negara seperti Spanyol, Portugal, Turki, dan Maroko.-Rappler.com.

Keluaran SDY