Segala tentang demonstrasi GNPF MUI hari ini
- keren989
- 0
Massa akan berkumpul di Masjid Istiqlal
JAKARTA, Indonesia – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) kembali menggelar aksi protes. Hari ini mereka akan berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Dalam aksi bertajuk ‘Aksi Simpati 505’ ini, mereka akan ‘mengawal’ kasus penodaan agama yang melibatkan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.
Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang aksi 5 Mei:
Menuntut Ahok dihukum lebih berat
Aksi ini muncul karena Ahok dijerat dengan pasal penodaan agama terhadap suatu kelompok, bukan pasal 156a tentang penodaan agama. Berdasarkan hal tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) kemudian menuntut Ahok divonis 1 tahun penjara dan 2 tahun penjara. Perkara ini dibacakan dalam sidang oleh Ketua Jaksa Penuntut Umum Ali Mukartono, Selasa dua pekan lalu.
Bachtiar Nasir, Ketua GNPF MUI, sendiri membantah aksi 505 digelar untuk mengintervensi majelis hakim kasus Ahok. Dia menegaskan GNPF MUI tidak dalam posisi menjatuhkan hukuman berat kepada Ahok.
“Itu ranah hakim, kita tidak bisa mengintervensi hakim yang terhormat dalam hal ini,” tegas Bachtiar di Kantor Komisi Yudisial, seperti dikutip Media, Kamis, 4 Mei 2017.
Tanpa perjalanan panjang
Berbeda dengan aksi serupa yang terjadi pada 31 Maret 2017, di mana para pengunjuk rasa melakukan aksinya perjalanan panjang Dari sebelum Merdeka Timur hingga Istana, aksi 505 hanya berpusat di Masjid Istiqlal.
Padahal ada rencana untuk melakukannya perjalanan panjang Dari Masjid Istiqlal hingga Gedung MA, GNPF kemudian mengurungkan niat tersebut.
“Lokasinya kita konsentrasikan di Masjid Istiqlal, mungkin kalau long march sudah tidak bisa lagi, jalan menuju MA akan (penuh),” kata Bachtiar.
Sebaliknya, 10 delegasi GNPF akan dikirim ke Mahkamah Agung untuk menyampaikan aspirasinya terkait sidang kasus Ahok pada 9 Mei mendatang.
Jika tidak, aksinya akan lebih banyak diisi dengan kegiatan keagamaan, seperti salat Jumat dan salat berjamaah.
Harapkan tindakan
Polda Metro Jaya mengerahkan 620 petugas lalu lintas untuk mengamankan pengalihan arus dalam operasi 505 yang digelar usai salat Jumat. Selain itu, Polda Metro Jaya juga menyiapkan 220 personel cadangan.
Petugas lalu lintas juga akan dikerahkan di sepanjang jalur yang akan dilalui peserta aksi hingga titik kumpul di Masjid Istiqlal.
PT KAI pun mengambil langkah antisipatif dengan merancang pola pengoperasian kereta api khusus (KA). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan tertundanya perjalanan penumpang kereta api akibat kemacetan di sekitar Stasiun Gambir akibat aksi yang dipusatkan di sekitar Masjid Istiqlal.
Tanggapan dari berbagai pihak
Mengomentari tindakan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan tindakan tersebut tidak diperlukan, karena kasus dugaan penodaan agama sudah ada di pengadilan.
Meski demikian, Kalla mengingatkan massa aksi untuk tetap menaati aturan, terutama terkait keamanan dan ketertiban saat aksi.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun menilai protes tersebut tidak perlu. Baginya, umat Islam lebih baik menunggu proses hukum selesai dibandingkan menuntut penyelesaian di luar pengadilan.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj. Menurutnya, tidak ada gunanya melakukan aksi Bela Islam 505.
“Saya selalu sampaikan kalau ada inspirasi, rekomendasi, kritik, silakan disebarluaskan, tidak perlu demonstrasi. Karena demonstrasi membuang-buang tenaga, waktu dan uang, kecuali ada yang membiayai dan memobilisasinya. “Ini (demonstrasi) meresahkan, dalam Islam tidak ada demonstrasi seperti itu,” ujarnya Rabu, 3 Mei lalu, di kantor PBNU, Jalan Salemba Raya.
Namun, beberapa pihak juga menunjukkan dukungannya terhadap tindakan tersebut. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah misalnya. Dia meminta warga DKI menyambut massa yang datang dari luar kota hingga ke lubang aksi 505. Ia pun menjamin aksi kali ini akan berlangsung damai tanpa ada kerusuhan.
Dukungan juga datang dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Ia menyatakan akan ikut serta dalam aksi 505. “(Aksi bela Islam) Selalu ikut. Saya tidak pernah ikut,” kata Amien, Rabu, 3 Mei lalu, di Kantor DPP PAN, Jakarta.
—Rappler.com