Selama di Saudi, Rizieq mengaku menjadi buronan politik
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Rizieq mengaku diburu polisi karena membela agama Islam
JAKARTA, Indonesia – Meski menjadi buronan paling dicari Polri saat ini, reputasi pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab tak luntur. Bahkan, publik Saudi menilai Rizieq adalah buronan politik karena membela agama Islam.
Tuntutan sepihak itu disampaikan kuasa hukum Rizieq, Sugito Atmo Pawiro melalui telepon. Ia mengatakan, kondisi kliennya baik dan sehat selama berada di Saudi.
Meski tak berada di Indonesia, bukan berarti aktivitas Rizieq sepi. Rizieq beberapa kali mengikuti kegiatan perkuliahan.
“Ada beberapa undangan untuk memberikan ceramah bersama alumni King Saud University di Jeddah dan buka puasa. Ngomong-ngomong, Rizieq punya beberapa teman yang merupakan alumni kampus itu, kata Sugito, Rabu, 7 Juni.
Aktivitas Rizieq selama di Saudi juga berpindah-pindah dari kota Mekkah, Jeddah, dan Madinah. Sesekali menginap di hotel dan apartemen di berbagai kota besar di Saudi.
Lantas dari mana uang Rizieq selama berada di sana? Sugito mengaku banyak orang yang secara sukarela membantu kliennya.
Semua orang ingin mengundang Habib, katanya.
Seperti yang disampaikan Sugito sebelumnya, Rizieq belum akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat. Rizieq berencana berlama-lama di negeri Petro Dollar. Padahal, dia sedianya akan kembali ke Indonesia pekan depan karena izin tinggalnya sudah habis.
Namun, ia berencana mengajukan izin tinggal lebih lama atau visa jangka panjang, yakni tinggal lebih dari 90 hari. Menurut Sugito, Tinggal lama Visa yang diajukan Rizieq ke pemerintah Saudi sekitar satu tahun.
“Kurang lebih satu tahun (masa lamaran Tinggal lama visa) diajukan,” katanya.
Lakukan simulasi
Meski belum bisa dipastikan tanggal kepulangan Rizieq, Polda Metro Jaya sudah mengantisipasinya sejak awal. Bahkan, mereka melakukan simulasi pengamanan Rizieq di dua bandara, yakni Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma. Simulasi dilakukan karena ada seruan mobilisasi massa saat Rizieq tiba di Indonesia.
“Kami melakukannya (mengharapkan massa). “Kami pura-pura,” kata Kapolda Metro Jaya M. Iriawan kepada media di Cikarang, Selasa, 6 Juni lalu.
Ia juga mengimbau agar tidak perlu ada mobilisasi massa. Sebab, berapa pun jumlah orangnya, tidak akan berdampak pada kasus hukum yang sedang menjerat Rizieq.
“Seberapa banyak yang ingin Anda terapkan, tidak masalah TIDAK pengaruh. Kami juga tahu (akan ada mobilisasi massal). TIDAK masalah dengan semua ini,” katanya.
Absennya Rizieq dalam kasus perbincangan pornografi membuat isu ini menggantung. Polisi menetapkan Rizieq bersama Firza Husein sebagai tersangka kasus tersebut. Ia dianggap melanggar pasal 4 ayat 1 juncto pasal 29 dan atau pasal 9 juncto pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. – Rappler.com