• April 18, 2025
“Selama dua minggu terakhir saya merasa seperti sedang diikuti”

“Selama dua minggu terakhir saya merasa seperti sedang diikuti”

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pelaku mengintai Novel Baswedan sejak azan subuh

JAKARTA, Indonesia — Penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dikabarkan sudah menduga dirinya akan menjadi sasaran penyerangan.

“Roman pernah bilang ke saya, ‘Dua minggu ini saya merasa seperti diikuti, tapi saya tidak cerita ke siapa-siapa karena takut dikira paranoid,’” ujar Imam Masjid Al-Ikhsan, Abdur Rahim, dikatakan. Hasan, Selasa 11 April 2017.

Abdur Rahim cukup dekat dengan Roman karena Roman sering mengikuti jamaah salat subuh. Bahkan sesaat sebelum disiram air keras, Novel baru saja selesai salat subuh di Masjid Al-Ikhsan.

Mendengar keluh kesah Novel, saat itu ia hanya menyarankan agar Novel memperbanyak membaca shalawat. Saya jawab waktu itu, banyak-banyak doakan Pak Novel, kata Abdur.

Kecurigaan Roman terbukti. Dua orang tak dikenal menyiramkan air keras ke wajahnya pada Selasa pagi, usai salat subuh di Masjid Al Ikhsan. Serangan tersebut membuat Novel kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Belum diketahui siapa yang akan menjadi pelaku aksi biadab tersebut. Namun, salah satu jemaah Masjid Al-Ikhsan yang berada di lokasi kejadian saat penyerangan terjadi, Sutrisno (55), mengatakan pelakunya ada dua.

Sutrisno mengatakan, dia melihat dua orang itu berjalan-jalan sekitar pukul 04.30 WIB. Mereka menggunakan sepeda motor matic. “Ada dua orang yang lewat dengan menggunakan sepeda motor matic,” kata Sutrisno.

Melihat tingkah orang tersebut, kata Sutrisno, dirinya tidak curiga. Namun, setelah Novel terkena serangan asam, Sutrisno baru menyadari bahwa orang tersebut sebenarnya sedang mengintai Roman.

Saat ditanya Sutrisno mengenai ciri-ciri kedua pelaku, Sutrisno mengatakan kedua orang tersebut mengenakan jaket kulit dan helm. Sehingga dia tidak bisa melihat langsung wajah pelaku.

“Yang melihat wajahnya itu teman saya karena melihat Pak Novel disiram air keras sambil berjalan. “Saya ada di sana saat kejadian untuk membantu Pak Novel di masjid,” ujarnya.

Sutrisno menambahkan, para saksi yang melihat wajah pelaku kini dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan.

Selain saksi di lokasi kejadian, pada pukul 17.00 WIB, polisi juga mencari keterangan dari keluarga Novel yang berdomisili di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

“Saksi tambahan sedang kami periksa,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur AKBP Nasriadi saat meninggalkan kediaman Novel sekitar pukul 18.00 WIB.

Nasriadi enggan menjelaskan informasi apa saja yang diterimanya dari keluarga Novel. Menurut dia, informasi itu diambil untuk mengungkap kasus ini.

“Ada hal yang tidak bisa kami sampaikan di sini sampai prosesnya selesai dan kasus ini bisa kami ungkap,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, polisi sejauh ini sudah memeriksa 14 orang saksi. Menurut dia, saksi tersebut bisa menjadi dasar mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

“Kami memeriksa sekitar 14 orang saksi yang mengetahui, melihat dan berada di sekitar TKP saat itu. Namun masih proses pendalaman, ujarnya. —Rappler.com

togel singapore