Selamat Hari Kebahagiaan Sedunia!
- keren989
- 0
Bagaimana caranya agar kamu selalu bahagia?
Setiap tanggal 20 Maret diperingati sebagai Hari Kebahagiaan Sedunia atau International Day of Happiness.
Sejak tahun 2012, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah merilis indeks kebahagiaan global. Di dalam laporan terbaru dikeluarkan pada bulan Maret 2016, Indonesia tercatat sebagai negara paling bahagia ke-79 dari 157 negara yang tercatat.
Tingkat kebahagiaan setiap negara dinilai berdasarkan beberapa poin, antara lain pendapatan per kapita, pelayanan sosial, hidup sehat sejak lahir, kebebasan, kemurahan hati, dan persepsi korupsi di negara tersebut.
Berdasarkan indikator tersebut, Denmark, Swiss, dan Islandia dinobatkan sebagai negara paling bahagia menurut PBB.
Memang jika melihat kriteria yang ditetapkan PBB, sepertinya Indonesia memang pantas berada di tengah-tengah “peringkat” negara paling bahagia.
Pendapatan per kapita negara kita masih kalah jauh dengan negara-negara yang menduduki peringkat teratas indeks. Pelayanan sosial dan tingkat kesehatan di Indonesia juga masih rendah.
Berbicara tentang kebebasan? Khususnya. Masih banyak orang yang tidak bisa mengemukakan pendapatnya secara bebas di muka umum tanpa adanya campur tangan pihak lain. Nampaknya kemurahan hati dan persepsi korupsi masih belum bisa dikatakan dengan baik.
Tapi bukankah kita yang tinggal di Indonesia bisa lebih bahagia dibandingkan mereka yang tinggal di Denmark, misalnya, yang tingkat kebahagiaannya nomor satu di dunia?
Jawaban saya: tentu saja bisa.
Menurutku bahagia itu hanya 10 persen takdir, 90 persen sisanya adalah pilihan. Seburuk apapun keadaan (takdir) yang menimpa kita, kita selalu punya pilihan untuk berbahagia.
Bagaimana cara memilih kebahagiaan?
Kiat pertama: tersenyum 🙂
Senyuman dapat memberikan dampak yang kuat bagi kita dan orang-orang yang melihat senyuman kita. Dan saya selalu percaya, senyuman itu menular. Padahal, tersenyum adalah salah satu bentuk ibadah.
Jika Anda sedang marah atau sedih, cobalah menghadap cermin sejenak dan cobalah tersenyum. Lihatlah pantulan wajahmu ketika kamu tersenyum. Setidaknya untuk sementara, Anda pasti akan merasa sedikit lebih baik.
Kiat yang kedua: lihat situasi dari sisi lain.
Saat atasan Anda marah, Anda mungkin berpikir, “Mungkin bos marah karena dimarahi istrinya.”
Atau misalnya Anda baru saja putus. Anda mungkin berpikir, “Untung saja aku putus, jadi aku punya kesempatan untuk memperbaiki diri.”
Bersyukur adalah tip lebih jauh. Kamu akan bahagia jika kamu selalu mensyukuri apa yang kamu miliki, daripada berfokus pada apa yang tidak kamu miliki.
Kamu sedih karena uangmu tidak cukup untuk membeli mobil, padahal kamu punya sepeda motor. Bersyukur saja kamu tidak harus terjebak kemacetan, atau lelah karena harus berjalan kaki.
Anda kesal karena gaji Anda belum naik. Namun sebenarnya patut disyukuri, masih banyak pengangguran di luar sana.
Mungkin ada situasi di mana perasaan sedih, kecewa, jengkel, atau marah tidak bisa dihilangkan begitu saja. Itu manusiawi, sungguh. Tapi tidak perlu memikirkan perasaan tidak menyenangkan itu.
Jika merasa bahagia itu sulit, mungkin cobalah membahagiakan orang lain. Belikan kue kesukaan ibumu, beri sedikit kejutan pada adikmu, ajak anak tetangga jalan-jalan, atau apalah. acak lainnya.
Saya rasa, jauh di dalam, semua orang sadar, sesulit apa pun keadaannya, setidaknya ada secuil kebahagiaan yang bisa dicari. Namun, tidak semua orang mau berusaha membuang perasaan negatifnya untuk menemukan maksud tersebut.
Kiat terakhir: bertanya pada diri sendiri Karena setiap orang punya caranya masing-masing untuk bahagia. Anda hanya perlu melakukan apa yang hati Anda perintahkan.
Selamat Hari Kebahagiaan Sedunia! 🙂 —Rappler.com
Sakinah Umu Haniy adalah reporter multimedia untuk Rappler Indonesia. Selain hobi menulis, Haniy juga suka membaca buku, jalan-jalan, ngobrol, dan makanan enak. Simak kegiatannya melalui Twitter @hhanniiyy.