• April 7, 2025
“Semoga anakku dapat diterima di sisi Allah SWT”

“Semoga anakku dapat diterima di sisi Allah SWT”

Indra menguburkan putranya, Kenward Athar Bekti, pada Rabu 1 Februari di TPU Kamboja

JAKARTA, Indonesia – Meski merasa sangat sedih, Indra Bekti tetap tampil tegar dan sabar saat harus menguburkan mendiang anak ketiganya, Kenward Athar Bekti, pada Rabu, 1 Februari.

Ken meninggal dunia pada Selasa 31 Januari pukul 23.43 di Rumah Sakit Wanita dan Anak Brawijaya, hanya 23 menit setelah ia dilahirkan.

(BACA JUGA: Indra Bekti Berduka, Anak Ketiga Meninggal)

Indra sendiri menguburkan jenazah Ken di pemakaman Kamboja, Radio Dalam, Jakarta Selatan. Dengan tegap dia membopong jenazah anaknya menuju pekuburan. Istri Indra, Aldhila Jelita, tak bisa menghadiri pemakaman karena kondisi kesehatannya yang belum pulih.

Usai pemakaman, Indra buka suara menceritakan kronologis meninggalnya anak ketiganya. Indra mengatakan, setelah Dhila kembali dari rumah sakit usai dirawat operasi ligasi serviks, kondisi Dhila berubah menjatuhkan dan dirawat lagi di rumah sakit.

“Pada Jumat (27 Januari) kami kembali membawanya ke rumah sakit. Ternyata demamnya tinggi lagi, turun lagi, demam lagi. Bakterinya tidak hilang karena dosis obat dan dosis yang diberikan aman untuk bayi. Dicek, bayinya sehat, tapi Dhila terus mengeluarkan darah. Akhirnya hari Senin dokter melihat ada yang aneh, kata Indra.

“Akhirnya Selasa lalu saya mendapat telepon dari dokter, katanya sepertinya saya akan segera lahir. Ternyata baterai yang tak kunjung habis itu semakin parah karena infeksi saluran kemih menyebar kemana-mana.

“Akhirnya Dhila demam tinggi, lalu bayinya Unduh Dan karena diikat dan dijahit, bayinya masih hidup ya? Tapi itu juga tidak baik untuk bayi, karena cairan ketuban menguap, bayi meminum cairan ketuban tersebut.”

Hal terberat yang dirasakan Indra adalah saat dihadapkan pada pilihan menyelamatkan bayi atau istrinya. “Saya sudah cukup terkejut. Aku menelepon dulu untuk berbicara dengan Mami. Sama halnya dengan Dhila, sebenarnya dia tidak ingin hal itu terjadi tapi aku menginginkannya mendukung. Saya bilang kamu harus kuat dan tulus. “Demi kebaikanmu sendiri kamu selamat.”

“Pada jam 11 malam akhirnya dilahirkan, dipotong, simpulnya dilepas, lalu diinduksi hingga menyebabkan sakit maag. Tiga puluh menit kemudian lahir, tapi masih di dalam selaput, tapi kecil sekali, beratnya masih sekitar 600-680 gram, tapi plasentanya sudah keluar seluruhnya, seperti kelahiran normal.

“Bayi itu diberi oksigen dan dia masih sangat kecil. Dhila banyak menangis, sepertinya Tuhan berkehendak lain. Lahir sekitar pukul 23.20, meninggal pukul 23.43.”

Indra kembali bercerita, saat melahirkan, usia kehamilan Dhila baru mencapai 22 minggu atau sekitar 5 bulan. “Jadi menurut Alquran, idealnya bayi lahir pada usia enam bulan. Tapi ya, kata dokter, meski bayi menangis, masih ada kemungkinan dia bisa hidup. Tapi ternyata menurutku Tuhan tidak memercayaiku untuk mempunyai anak laki-laki.”

Kini, menurut Indra, yang terpenting adalah membantu Dhila memulihkan kesehatannya yang masih perlu dirawat hingga bakteri tersebut benar-benar hilang dari tubuhnya. Karena itu, Dhila tak bisa ikut menguburkan anaknya.

Kuburkan di dekat keluarga

Indra bersyukur jenazah Ken bisa dikuburkan di dekat makam keluarganya. Kedua orang tua Indra dimakamkan di TPU Kamboja. “Saya hanya ingin Kenward bertemu dengan kakek Kakung dan putrinya. Aku menangis bahagia saat kakakku Itu diabisa ‘melihat’ (memiliki indra keenam), katanya disana ada Daddy, Mummy dan Kenward berpelukan dan… katakan Terima kasih telah memberiku cucu menemani mereka.”

Nama yang diberikan Indra kepada anak ketiganya memang sangat cantik. Kata Indra, itu adalah pemberian Dhila. Kenward artinya anak pemberani, berasal dari nama Spanyol dan Yunani.

Kini Indra pun berharap anaknya bahagia di akhirat. “Mohon doanya agar anak saya dapat diterima di sisi Allah SWT. Berdoa orang tua juga dapat menjadi orang tua yang baik kepada anaknya dan memberikan ketabahan kepada anaknya. Semoga kita bisa mendapatkan yang lebih baik dari Allah.” -Rappler.com