Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Cara melawan teror seperti netizen
JAKARTA, Indonesia—Beberapa waktu lalu, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling optimis kedua di dunia. Cara netizen menyikapi terorisme sepertinya membuktikan hal tersebut. Mereka memulai dengan hashtag #wearenotafraid.
Meski berada dalam tekanan teror akibat bom di Sarinah Kamis pekan lalu, masih ada hal yang bisa dijadikan hikmah dan bahan candaan bagi para pengguna media sosial.
Tetap tenang dan Bakar Sate #KamiTidakTakut pic.twitter.com/LyLAb9Izcr
— Ryan Gozali (@ryangozali) 14 Januari 2016
Ketika Anda hendak menjatuhkan teroris, tapi mangga itu bodoh pic.twitter.com/EMwMWNf23s
— RDX (@radixhidayat) 14 Januari 2016
para teroris itu mungkin tidak boleh main-main sepagi ini, belum ada yang sarapan
#KamiTidakTakut pic.twitter.com/UewyrvdWgE
— Rifqy Darmawan (@rifqyD) 14 Januari 2016
#KamiTidakTakut Karena #PolisiGanteng siap untuk menonton pic.twitter.com/F0qG7rtbnM
— Kak Nia (@kembangloyang) 14 Januari 2016
Lihat perbedaannya #Indonesia
#KamiTidakTakut #KamiNaksir pic.twitter.com/AedlB50nVz
— Cherina Dira (@cherinadira) 14 Januari 2016
#KamiTidakTakut #KamiNaksir #RambutPendekBidadari #BidadariPegangSenjata pic.twitter.com/DuV7JOfyzQ
— zarhen (@zarryhendrik) 14 Januari 2016
Pada kenyataannya. kami menertawakanmu Pulanglah teroris.. kamu mabuk #kamitdatatakkut #Kami Tidak Takut #doaforjakarta pic.twitter.com/wVOQidvCC0
— Korps Cebong! (@hariyadhi) 14 Januari 2016
Teroris yang malang. Teror mereka gagal. #KamiTidakTakut pic.twitter.com/vcYa5u9c9d
— Dian Paramita (@dianparamita) 14 Januari 2016
Miris juga melihat para teroris pagi ini, mereka tak mampu menciptakan rasa takut yang menjadi tujuan mereka #KamiTidakTakut pic.twitter.com/W05IDnDIf6
— selamat ayah (@firdausfarisqi) 14 Januari 2016
—Rappler.com