Sepanjang tahun 2016, terdapat 3 helikopter TNI Angkatan Darat yang jatuh
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dua helikopter TNI AD sebelumnya jatuh di Yogyakarta dan Poso
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya helikopter TNI Angkatan Darat pada 24 November di pegunungan Malinau, Kalimantan Utara.
Empat orang penumpang dilaporkan masih dalam pencarian, sedangkan satu orang lainnya yakni kopilot Lettu CPN Abdi selamat. Saat ini pencarian empat korban masih terus dilakukan.
“Sedih dengan jatuhnya helikopter TNI AD. Semoga para prajurit yang gugur dalam menjalankan tugas mendapat tempat yang bermartabat di sisi Allah SWT dan keluarga, tabah – Jkw, “tweet Jokowi pada pukul 23.43 WIB, Minggu 27 November 2016.
Berduka atas jatuhnya helikopter tentara Indonesia. Semoga prajurit yang gugur dalam menjalankan tugas mendapat tempat yang bermartabat di sisi Allah SWT dan keluarga diberi ketabahan – Jkw
– Joko Widodo (@jokowi) 27 November 2016
Diberitakan sebelumnya, helikopter Bell-412 EP milik Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat dinyatakan hilang sejak 24 November. Keberadaan helikopter tersebut baru diketahui pada Minggu, 27 November, sekitar pukul 14.22 Wita.
Tim SAR menemukannya di jurang dekat Desa Long Terang Matahari, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Sejumlah petugas tiba di lokasi kejadian dan menemukan kopilot Lettu CPN Abdi Darmain masih hidup.
Abdi Darmain kini sudah dievakuasi ke Tarakan. Sementara pencarian terhadap empat penumpang lainnya masih dilakukan. Kondisi medan berupa hutan lebat dan cuaca yang tidak mendukung membuat upaya pencarian sulit dilakukan.
“Setiap ada peluang terbuka di lokasi pencarian, misalnya kalau awan bagus langsung dicari. Medannya memang sangat sulit. Masih hutan lebat, ketinggiannya juga di atas 4.000 MDPL, kata Juru Bicara TNI Wuryanto. mediaSenin 28 November 2016.
Helikopter naas Bell-412 EP lepas landas dari Bandara Juwata, Tarakan tujuan Pos Keamanan Perbatasan Negara di Tanjung Karya, Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, untuk memberikan bantuan logistik.
Namun di tengah perjalanan helikopter itu jatuh. Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti jatuhnya helikopter tersebut. Yang pasti ini merupakan helikopter TNI AD ketiga yang jatuh pada tahun 2016. Berikut dua kejadian sebelumnya:
Peristiwa Yogyakarta
Helikopter Bell 205 A-1 milik TNI AD sedang terbang di atas Sleman, Yogyakarta dalam misi pengamanan kunjungan Presiden dari Bandara Adi Sumarmo Solo menuju Adi Sutjipto, tiba-tiba jatuh di Dusun Kowang, Desa Tamanmartani, pada Jumat Jatuh 8 Juli 2016.
Kecelakaan helikopter bernomor registrasi HA-5073 ini cukup mengejutkan karena penerbangan berlangsung normal. Namun saat bergerak di atas persawahan, suara mesin tiba-tiba mengecil sehingga membuat helikopter tidak stabil. Helikopter tersebut menabrak dua rumah warga. Tiga awak tewas dan tiga lainnya luka berat.
Kejadian Poso
Pada 20 Maret 2016, helikopter TNI AD Bell 412 EP nomor HA 5171 mengalami kecelakaan di Poso, Sulawesi Tengah sekitar pukul 17.55 Wita.
Helikopter buatan AS ini sedang menjalani Operasi Tinombala bersama Polri untuk menangkap kelompok bersenjata pimpinan Santoso di Poso ketika tiba-tiba petir menyambar mereka.
Akibatnya, helikopter langsung terjun bebas dan jatuh di perkebunan di Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir. 13 penumpang tewas seketika. Mereka terdiri dari 7 penumpang dan 6 awak kapal. —Rappler.com