Serangan balik Vietnam menghancurkan Indonesia 0-3
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tekanan Vietnam di lini tengah tak mampu ditembus Garuda Nusantara
JAKARTA, Indonesia – Garuda Nusantara gagal memuncaki Grup B Piala AFF U-18. Dalam laga melawan pesaing terkuat grup B, Vietnam, pasukan Indra Sjafri kalah 0-3. Dua gol ke gawang Riyandi dicetak Le Van Nam pada menit ke-41 dan 45, ditambah Bui Hoang Viet Anh pada menit ke-87.
Kekalahan ini membuat Indonesia harus merelakan posisi puncak klasemen sementara Grup B direbut Vietnam. Vietnam mengumpulkan 12 poin dari 4 kemenangan yang diraih sepanjang babak penyisihan grup.
Pada laga tersebut, dominasi Indonesia seperti saat melawan Filipina sama sekali tidak terdengar. Melawan Vietnam yang punya organisasi permainan lebih apik, Rachmat Irianto dan kawan-kawan justru kocar-kacir. Garuda Nusantara nyaris tak tersaingi di lini tengah. Upaya membangun serangan dari belakang selalu gagal tekanan pemain Vietnam.
Kebuntuan aliran bola di tengah membuat penyerang dan sayap tidak mendapat pasokan bola yang cukup. Alhasil, keganasan Hanis Saghara dan Egy Maulana tak terlihat. Bahkan, kedua pemain tersebut terlihat terisolir dari rekan-rekannya di lini tengah.
Faktanya, Indra Sjafri kali ini beradaptasi pada laga melawan lawan terberat grupnya. Egy yang ditempatkan di sayap pada laga melawan Filipina, kini menjadi sebagai penyerang kedua di belakang Hanis. Tujuannya agar Egy lebih banyak turun untuk mengambil bola yang sulit didapat dari lini tengah.
Namun skenario ini tidak berhasil. Bermain dengan passing terukur plus disiplin ketat, Vietnam membuat lini serang tak berdaya. Belum lagi kemampuan Vietnam dalam memanfaatkannya bagian tertentu.
Selain itu Vietnam juga punya mengatur permainan yang lebih unggul. Mereka cenderung bertahan lebih apik dan melakukan serangan balik cepat. Indonesia yang cenderung lebih lama menguasai bola harus membayar mahal atas tidak efisiennya permainan mereka.
Penguasaan bola pemain Indonesia tidak ada gunanya karena kurangnya variasi serangan. Selain itu, operan-operan di zona akhir juga tidak terlalu berbahaya bagi Vietnam. Alhasil, meski menguasai bola sekitar 66 persen (di babak pertama), mereka hanya mampu melepaskan 1 tembakan. tepat sasaran. – Rappler.com