Sesampainya di Jakarta, 10 WNI tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pemerintah masih bungkam soal pembayaran uang tebusan dan cara membebaskan 10 sandera dari cengkeraman Abu Sayyaf.
JAKARTA, Indonesia – 10 awak kapal tunda Brahma 12 dan kapal Anand 12 yang dibebaskan kelompok Abu Sayyaf akhirnya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 23.30. Kesepuluh WNI tersebut dipulangkan menggunakan jet pribadi dari Manila menuju Jakarta.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo turut menyambut kedatangan 10 WNI tersebut.
Alhamdulillah 10 WNI tersebut sampai dengan selamat di Jakarta. Setibanya di sana, mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), kata Retno kepada wartawan di Lanud Halim, Minggu, 1 Mei.
Pemeriksaan kesehatan terhadap 10 WNI tersebut akan terus dilakukan hingga saat ini. Setelah pemeriksaan kesehatan selesai, pemerintah akan menyerahkan 10 WNI tersebut kepada keluarga masing-masing.
Berikut video kedatangan 10 WNI di Bandara Halim:
Kesepuluh WNI tersebut berhasil dibebaskan pada Minggu sore. Namun sejak awal pembebasan, baik Presiden Joko “Jokowi” Widodo maupun Menteri Luar Negeri Retno belum menjelaskan secara rinci bagaimana pemerintah Indonesia melakukan upaya pembebasan tersebut. Dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu, 1 Mei, Jokowi hanya menyebut pembebasan 10 WNI tersebut terwujud atas kerja sama banyak pihak.
Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak, seluruh anak bangsa yang telah membantu proses upaya pembebasan ini, baik secara formal maupun informal, kata Jokowi di Istana Bogor.
Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Filipina atas upayanya membebaskan 10 WNI tersebut. Kini pemerintah fokus membebaskan 4 sisa WNI yang saat ini masih ditahan oleh kelompok milisi bersenjata Filipina.
Banyak pertanyaan yang masih belum terjawab oleh pemerintah, antara lain apakah uang tebusan yang ditetapkan perusahaan pemilik kapal, PT Patria Maritimes Lines, sebesar 50 juta peso atau setara Rp14,3 miliar, kepada kelompok Abu Sayyaf sudah dibayarkan. Selain itu, pemerintah juga belum menjelaskan secara lengkap proses pembebasannya.
Jokowi hanya menyebut akan ada pertemuan tiga negara yakni Filipina, Indonesia, dan Malaysia pada 5 Mei di Jakarta. Mereka akan membahas langkah-langkah teknis pengamanan perairan di wilayah utara Pulau Kalimantan. – Rappler.com
BACA JUGA: