Sesampainya di Oxford, Wakil Presiden JK disambut protes
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pidato kuliah umum di Universitas Oxford tetap berjalan sesuai jadwal meski mendapat protes.
JAKARTA, Indonesia – Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla akhirnya menyampaikan pidato kuliah umum di Oxford Centre for Islamic Studies, Inggris pada Kamis, 18 Mei sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Diduga, kedatangannya di Oxford menuai protes dari sebagian WNI di sana.
Hal ini bermula karena JK dinilai turut mendorong sikap intoleran di Jakarta, khususnya saat pilkada. Belakangan, mantan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu mengaku memang sempat merekomendasikan nama Anies Baswedan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, agar bisa diusung sebagai calon Gubernur DKI untuk Pilkada. periode 2017 -2022.
Cara kampanye yang dipilih calon nomor urut tiga, dengan mengangkat isu agama, membuat sebagian masyarakat kaget. Selain itu, kelompok intoleran kerap menyebarkan ceramahnya melalui masjid-masjid. Mereka meminta umat Islam memilih calon pimpinan DKI yang seagama, yakni pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Belum lagi rival Anies saat itu, Gubernur nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, sudah tersangkut kasus penodaan agama. Elektabilitas Ahok bahkan merosot karena isu agama yang dilontarkan sebagian kelompok.
Diamnya JK selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia atas fenomena tersebut dinilai publik sebagai bentuk persetujuan terhadap cara tersebut.
Salah satu pengunjuk rasa, Mariella Djorghi, mengatakan, ia dan beberapa rekannya datang untuk memprotes kedatangan JK. Baginya, JK kurang cocok menjadi sosok yang berpidato bertema “Islam Moderat”.
“Dia tidak cukup kredibel untuk membicarakan masalah ini. Selain itu, dia diduga terlibat dalam kebakaran gereja di Makassar tahun 1998, kata Mariella yang dihubungi Rappler melalui telepon pada Jumat, 18 Mei dini hari.
Para pengunjuk rasa yang jumlahnya tidak banyak kemudian membentangkan plakat di luar gedung kampus yang menyatakan bahwa Indonesia cenderung semakin intoleransi di bawah kepemimpinan JK. Mariella dan beberapa rekannya juga melakukan protes di Universitas Oxford dengan mengundang JK.
“Saya katakan kepada publik bahwa dengan mengundang orang seperti itu, sama saja dengan mengundang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk berbicara tentang penderitaan rakyat Armenia,” kata perempuan yang pernah berada di Inggris secara live, kata .
Menurut Mariella, pengamanan sangat ketat bagi JK saat tiba di depan kampus Oxford. Bahkan, aparat keamanan memotret para pengunjuk rasa.
“Saya juga memotret mereka. “Akhirnya kami malah selfie bersama bodyguard,” ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI London Thomas Siregar mengatakan, penyampaian kuliah umum JK secara umum berjalan lancar.
Terkait aksi protes tersebut, kami di KBRI menganggap hal tersebut sebagai hal yang wajar, asalkan mematuhi peraturan terkait, kata Thomas pagi tadi melalui pesan singkat.
Berikut beberapa foto yang diambil saat kuliah umum JK di kampus Oxford:
– Rappler.com