
Setelah ransomware WannaCry, kini giliran Petya yang mengancam
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Petya mengunci data di komputer dan meminta uang tebusan untuk membukanya
JAKARTA, Indonesia – Pasca serangan ransomware Wannacry pada pertengahan Mei lalu, jaringan komputer global kini kembali dikejutkan dengan serangan ransomware baru: Petya.
Ransomware baru ini mulai menyebar pada Selasa pagi. Banyak yang menjadi korban, seperti perusahaan minyak di Rusia, bank di Ukraina, pabrik coklat di Australia, dan perusahaan pengelola peti kemas di India.
Seperti WannaCry, ransomware Petya, juga dikenal sebagai GoldenEye, juga memblokir akses data pada komputer yang terinfeksi. Komputer yang terinfeksi Petya akan lumpuh. File tidak dapat diakses.
Untuk mengaktifkannya kembali, seperti ransomware WannaCry, perusahaan atau pengguna komputer yang terinfeksi Petya harus membayar US$300 atau setara Rp4 juta.
Bagaimana Petya menembus jaringan?
Seperti WannaCry, sebagian besar komputer yang terinfeksi Petya berbasis Windows. Virus digital ini menyusup melalui WMIC (Windows Management Instrumentation Command Line) dan PSEXEs.
Petya hanya membutuhkan satu komputer administrator untuk menyusup ke jaringan dan kemudian menginfeksi komputer lain yang terhubung ke jaringan tersebut. Selain itu, Petya juga bisa disebarkan melalui email pengelabuan.
Untuk mencegah virus ini, menginstal anti virus saja tidak cukup. Karena Petya ransomware memiliki kemampuan untuk mengelak pertunjukan apa yang dilakukan program antivirus, meskipun program antivirus telah diperbarui.
Oleh karena itu, cara efektif untuk mencegah virus ini adalah dengan memutus sementara jaringan internet dan jaringan intranet hingga dipastikan aman.
Cadangan data
Untuk mengantisipasi serangan ransomware Petya, ada baiknya Anda melakukan backup atau backup data Anda sebelum menghubungkan komputer Anda ke jaringan (Internet dan intranet).
Data cadangan harus disimpan terpisah dari jaringan agar tetap aman dan di luar jangkauan ransomware Petya. Rekomendasi pencadangan data ini antara lain disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Dalam siaran tertulisnya, Rudiantara mengatakan: “Backup data ke tempat penyimpanan terpisah. Ia juga menghimbau para pengguna komputer untuk selalu mengupdate program anti virusnya. —Rappler.com