Siapapun yang meminta proyek atas nama saya abaikan saja
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
‘Siapa pun yang menyebut nama saya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), meminta pekerjaan/proyek, abaikan saja. “Pemerintahan yang bersih harus dipraktikkan,” kata Jokowi
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menegaskan kepada siapa pun untuk tidak menggunakan namanya untuk menanyakan pekerjaan atau proyek.
Melalui akun Twitternya, Jokowi mengatakan: “Siapa pun yang menggunakan nama saya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), menanyakan pekerjaan/proyek, abaikan saja. Pengelolaan yang bersih harus dipraktikkan.”
Siapa pun yang menggunakan nama saya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), menanyakan pekerjaan/proyek, abaikan saja. Pemerintahan yang bersih harus dipraktikkan -Jkw
– Joko Widodo (@jokowi) 21 Januari 2016
Sementara itu, ia menjelaskan lebih luas di akun Facebooknya:
//
Sebelumnya, muncul kasus nama Jokowi dimenangkan oleh terduga pengusaha minyak Riza Chalid saat bertemu dengan pejabat publik mantan Ketua DPR RI Setya Novanto. Riza diduga meminta saham PT Freeport Indonesia (PT FI) melalui Setya saat bertemu dengan mantan Direktur Utama PT FI.
Terkait kasus pencatutan nama presiden, Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR RI, menjelang keputusan akhir sidang Mahkamah Kehormatan Dewan Kehormatan (MKD) pada Desember 2015.
Tweet Jokowi adalah ‘peringatan’
Pada kesempatan terpisah, Hal itu diungkapkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menciak Jokowi merupakan peringatan terbuka bagi siapapun yang berani menyebut nama Jokowi.
“Yang jelas presiden menyediakannya peringatan secara terbuka, dan saya memperkuatnya peringatan dikatakan agar hal itu tidak dilakukan oleh siapa pun,” kata Pramono kepada wartawan.
Menurut Pramono, Jokowi berkali-kali memutasi para pembantu presiden dan siapa pun serta meminta membangun tradisi baru, yakni sistem pemerintahan terbuka.
Salah satunya adalah praktik pemerintahan yang bersih, dimana tidak seorang pun, termasuk keluarga presiden sendiri, dapat bertindak atas nama presiden untuk hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan pribadi.
Presiden sangat ingin terwujudnya pemerintahan yang bersih, kata Pramono.
Menurut dia, para pembantu presiden seperti Badan Sandi Negara (Lemsaneg), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS), Kepolisian Republik Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Narkotika Nasional (BNN), ada yang melapor ke Jokowi soal pencatutan.
Apalagi mengingat awal tahun ini merupakan awal dari banyaknya proses tender pemerintah untuk pembangunan nasional. Jokowi berharap praktik-praktik seperti itu segera dihilangkan atau diberantas. —Rappler.com
BACA JUGA: