• November 24, 2024
Sri Wahyuni, ibu rumah tangga peraih ‘Rinjani 100’

Sri Wahyuni, ibu rumah tangga peraih ‘Rinjani 100’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Selain menjadi juara pada kategori 27 km, Sri Wahyuni ​​​​juga mencetak rekor baru

JAKARTA, Indonesia – Sehari-hari Sri Wahyuni ​​​​bekerja sebagai ibu rumah tangga. Namun semangatnya tidak bisa dianggap remeh. Ia berhasil menjadi juara dalam sebuah kompetisi lari Rinjani 100 untuk kategori 27 kilometer pada Sabtu, 6 Mei.

Tak hanya menjadi juara, Sri Wahyuni ​​juga berhasil mencatatkan rekor waktu 5 jam 6 menit 10 detik, jauh lebih cepat dibandingkan rekor sebelumnya yang dipegang Amanda Edyawan yakni 7 jam 24 menit 33 detik.

“Tujuan saya adalah memecahkan rekor, namun rekor ini melampaui ekspektasi. Sebelumnya saya proyeksikan bisa menyelesaikan “Dalam waktu 6,5 jam, saya yakin Tuhan memberi saya kekuatan untuk menyelesaikan lomba lebih cepat,” kata Sri di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, usai lomba.

Ibu berusia 31 tahun itu mengaku tak ada persiapan khusus menjelang lomba lari ini. Sebagai seorang ibu rumah tangga, ia hanya berusaha membagi waktunya antara berlatih dan mengurus keluarga.

“Saya latihan lari di pegunungan seminggu sekali, biasanya di Gunung Penanggungan dan Gunung Liliran. Selain itu, saya mencoba berlatih setiap pagi atau sore hari di lapangan maupun di jalan raya,” kata Sri yang baru pertama kali mengikuti. Rinjani 100.

Tahun depan, Sri Wahyuni ​​​​rencananya akan berlaga di nomor 36 kilometer tersebut dan menjadi atlet nasional Indonesia pertama yang meraih juara di kategori tersebut.

“Saya ingin menjadi yang pertama, jadi saya mungkin akan mencobanya tahun depan,” katanya.

Sri Wahyuni ​​​​sebelumnya pernah naik podium pada lomba lintas alam Bromo Tengger Semeru Ultra 2015. Kompetisi ini merupakan kompetisi lintas alam pertama yang dilakukan Sri.

Rinjani 100 merupakan kompetisi lintas negara internasional yang diikuti oleh 502 peserta dan 28 negara yang diadakan pada hari Jumat tanggal 5 Mei hingga Minggu tanggal 7 Mei. Kategori 27 kilometer merupakan nomor terpendek, namun peserta tetap harus melewati total ketinggian 1,7 kilometer dengan batas waktu sembilan jam.

Kategori 27 kilometer dimulai pada hari Sabtu pukul 05:00 WITA di Sembalun, berbelok ke lereng Sembalun lalu menyelesaikan di titik awal tepatnya di halaman Hotel Nusantara, Sembalun, NTB. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com

taruhan bola online