• November 23, 2024
Tas mencurigakan yang ditemukan di Thamrin tidak berisi bom

Tas mencurigakan yang ditemukan di Thamrin tidak berisi bom

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Jalan di kawasan Thamrin yang sebelumnya ditutup kini dibuka kembali oleh polisi

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Kapolsek Menteng Ronald Purba memastikan tas berwarna abu-abu yang ditemukan di bawah Jembatan Penyeberangan Tosari (JPO) tidak berisi bom. Tas ransel Di dalamnya berisi perlengkapan pribadi seperti pakaian dan berbagai dokumen.

“(Isinya) bukan bom. “Hanya perlengkapan pribadi dan sejumlah dokumen,” kata Ronald melalui pesan singkat, Rabu, 30 November 2018.

Saat ini, polisi berencana mengembalikan tas tersebut kepada pemiliknya.

“Identitasnya masih dicari,” ujarnya.

Situasi di jalan protokol depan gedung UOB, Thamrin tiba-tiba sepi kendaraan sekitar pukul 14.00 WIB. Sementara itu, anggota Polsek Gegana terlihat berusaha mengamankan tas mencurigakan yang ditemukan di dekat halte Trans Jakarta Tosari, Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Prabowo Argo membenarkan ada tas yang diperiksa tim Gegana. Jadi, apakah yang ada di dalam tas itu adalah bom? Argo mengaku belum berani memastikan.

“Benda tersebut masih dalam penyelidikan tim Gegana. “Sampai saat ini kami belum menerima laporan mengenai isi tas tersebut,” kata Argo yang dihubungi Rappler melalui telepon pada Rabu, 30 November.

Kejadian tersebut, kata Argo, bermula dari rasa curiga warga sekitar terhadap benda tersebut. Kemudian mereka melaporkannya ke polisi setempat.

“Kejadiannya sekitar pukul 14.00. Kami juga belum mengetahui asal tas tersebut, apakah terjatuh atau tidak BagaimanaMasih diperiksa,” ujarnya.

Arus lalu lintas di kawasan Thamrin menuju Sarinah dan Sarinah hingga Sudirman juga telah dibuka.

Situasi keamanan pada pekan ini semakin ketat karena berbagai elemen agama kembali melancarkan aksinya, kali ini dalam bentuk salat istighosah.

Jika pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab awalnya menyebut massa akan menggunakan jalan protokol sepanjang Sudirman-Thamrin untuk salat Jumat, maka mereka rela dipindahkan polisi ke kawasan Monas. Jumat, 2 Desember.

Mereka mengklaim akan mendatangkan 3 juta orang. Sebagian massa mulai berpindah dari daerah menuju ibu kota. Salah satu tuntutan yang ingin mereka sampaikan adalah Gubernur nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama segera ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka. – dengan pelaporan oleh Santi Dewi/Rappler.com

SDy Hari Ini