Teater Koma sedang mempersiapkan pementasan drama ‘Warisan’
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pementasan Teater Koma ke-149 yang tak hanya mengangkat kisah cinta, tapi juga menceritakan kondisi politik saat ini
JAKARTA, Indonesia — Tak terasa sudah 40 tahun Teater Koma hadir di pentas teater di Indonesia. Untuk merayakan hari jadinya, Teater Koma yang didukung oleh Yayasan Bakti Budaya Djarum pada tahun ini menampilkan lakon bertajuk. Warisan.
Karya N. Riantiarno ini bisa kita saksikan pada 10-20 Agustus di Gedung Kesenian Jakarta.
“Sudah 90%, tunggu saja penyelesaian akhir dari set panggung dan alat peraga hingga semua jenis seni. “Tapi selebihnya, latihan, semua rutinitas kita praktikkan,” kata Ratna Riantiarno, selaku pimpinan produksi. Warisan selama acara konferensi pers di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, West Mall Grand Indonesia, Rabu 26 Juli.
Ratna menuturkan, kendala yang dirasakan dalam produksi ini adalah jadwal latihan yang kebetulan bertepatan dengan bulan puasa dan terhenti karena libur Idul Fitri.
Pertunjukan ini akan menceritakan tentang sebuah panti jompo yang pernah menjadi kebanggaan kota. Namun seiring berjalannya waktu, kondisi panti asuhan ini berangsur-angsur berubah. Rumah mulai terbagi menjadi dua, yaitu untuk masyarakat kaya dan untuk masyarakat miskin.
Dalam teks ini banyak kita jumpai cerita baik percintaan, persahabatan bahkan diskusi politik yang membahas: “Apakah warisan negara hanya korupsi dan utang? Seiring berjalannya waktu, biaya hidup di institusi semakin tinggi, apakah masih ada ruang bagi mereka yang tidak mampu membayar?”
Melihat sekilas sinopsis yang tersaji di atas, apakah cerita ini ada kaitannya dengan kondisi politik saat ini? Penulis skenario sendiri membenarkan bahwa cerita ini berkaitan dengan kondisi politik yang terjadi di sekitarnya.
“Bahkan jika kita tidak melakukannya mengatakan orang, atau sesuatu seperti itu. Namun jika kita lihat pada produksi kali ini sama saja dengan produksi sebelumnya. “Kami jalan-jalan ke Semarang, lalu Jogja, lalu Bandung,” kata N. Riantarno.
Bakti Budaya Djarum Foundation juga berpartisipasi dalam Program Apresiasi Seni Pertunjukan Teater Koma. “Kami mengundang sebanyak 200 orang terpilih, baik pelajar, guru, dan perwakilan komunitas teater di Jakarta. Sebenarnya tidak hanya di Jakarta saja, tapi kalau di Jakarta mereka menghubungi teater Koma dan mereka ada di sana mengangkut“Tiket pertunjukannya akan kami sertakan sendiri dalam program apresiasinya,” kata Renitasari Adrian. direktur program Dinas Kebudayaan Djarum Foundation.
Hal ini dilakukan karena masih banyak siswa dan guru yang berminat melihat pertunjukan Teater Koma, namun terhalang kendala biaya.
Produksi ke-149 Teater Koma, Warisanakan dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta setiap hari pada tanggal 10 hingga 20 Agustus pukul 19:30 WIB, kecuali hari Minggu dan hari libur nasional.
Pertunjukan dimulai pukul 13.30 WIB. Tiket mulai tersedia mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 400 ribu di situs web Teater Koma. —Rappler.com