• October 8, 2024
Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama

Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Anindya Kusuma Putri pernah menangis karena komentar tajam seorang pengguna media sosial

JAKARTA, Indonesia — Puteri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri mengaku selama masa karantina dirinya ditanyai oleh juri Miss Universe soal isu terorisme.

Pertanyaannya, apa yang dipikirkan Anindya sebagai warga negara Indonesia, negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, jika ada masyarakat yang menganggap Islam identik dengan terorisme.

Pertanyaan pertama sulit, aku Anindya kepada wartawan saat jumpa pers di Jakarta, Senin 18 Januari.

Namun gadis asal Semarang ini menjawab bangga menjadi seorang muslim. Menurutnya, terorisme tidak ada hubungannya dengan agama –apalagi Islam– karena tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk melakukan kejahatan.

Temu media ini digelar setelah Anindya kembali dari Las Vegas, Amerika Serikat pada Desember lalu, di mana dara kelahiran 3 Februari 1992 itu berhasil masuk 15 besar finalis Miss Universe.

Konferensi pers ini juga digelar empat hari setelah bom meledak di kawasan Sarinah, Jakarta yang menewaskan 8 orang.

Menangis membaca komentar di media sosial

Di kesempatan yang sama, mahasiswi Universitas Diponegoro ini mengaku menangis setelah mendapat komentar negatif yang ditujukan kepadanya sejak terpilih menjadi Puteri Indonesia.

“Saya mengunci diri di kamar dan memikirkan apa yang orang katakan. “Kenapa mereka seperti ini, apa salahku?” dia berkata.

Tak hanya Anindya, hampir seluruh pemenang kontes kecantikan Puteri Indonesia pun tak jauh dari kontroversi. Tak jarang pula mereka mendapatkan serangan tajam melalui perkataan di media sosial.

Anindya sendiri memang kerap dikritik dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan Februari 2015, ia dikritik oleh netizen karena mengenakan kaos merah dengan gambar palu arit dan memakai topi. Foto yang diunggah di Instagram pribadinya berbunyi: “Saya sangat Vietnam hari ini”.

Palu dan arit merupakan simbol komunisme yang banyak ditemukan di Vietnam. Anindya menanggapi komentar tajam warganet dengan menghapus foto tersebut dan mengunggah foto baru yang menjelaskan bahwa itu adalah foto lama saat dirinya sedang berlibur di Vietnam.

Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, ia juga dikritik karena berfoto dengan mengenakan bikini dua potong di sebuah pantai di Bali.

Netizen menyayangkan Anindya berpose berbikini di tepi pantai. Salah satu komentarnya berbunyi seperti: “Ini sangat buruk. Asusila”.

Lantas bagaimana reaksi Anindya atas komentar tajam tersebut? Biasanya memang begitu Membagikan kepada anggota keluarga yang mau mendengarkan.

Ia pun memilih untuk terus beraktivitas dan berusaha menebar aura positif ke lingkungan sekitar.

“Abaikan saja,” katanya seperti dikutip Antara. —Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran Sidney