• October 4, 2024
The Reds perlu menang untuk bisa mendekati zona Liga Champions

The Reds perlu menang untuk bisa mendekati zona Liga Champions

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Perhitungan di atas kertas berpihak pada Liverpool. Tapi mereka harus bangun

JAKARTA, Indonesia — Liverpool akan bertandang ke Stadium of Light, kandang Sunderland di Liga Premier Inggris, dini hari WIB pada Kamis, 31 Desember.

The Reds—julukan Liverpool—sedang berada dalam kondisi pikiran positif usai sukses mengalahkan wonderkid Liga Inggris Leicester City 1-0 di laga terakhirnya musim ini.

Sebaliknya, lawannya kalah dari Manchester City di laga terakhirnya yang merupakan kekalahan keempat berturut-turut.

Selain itu, performa pertahanan Sunderland sangat buruk musim ini. Di Premier League, mereka menjadi tim dengan kebobolan terbanyak (37 gol) sekaligus tim yang melepaskan tembakan paling akurat kepada lawannya (108 tembakan).

Sejarah juga tidak berpihak pada Sunderland. Dilaporkan oleh Olahraga Langit, mereka hanya mampu meraih dua poin dari enam pertemuan terakhir dengan Liverpool di Liga Inggris, dua kali imbang. Sisanya selalu kalah.

Melihat statistik tersebut, Liverpool memang pantas untuk lebih diunggulkan meski bermain di kandang lawan. Kekuatan mereka juga akan semakin lengkap dengan kembalinya Jordon Ibe yang sebelumnya absen karena sakit.

Namun, Liverpool patut berhati-hati. Sebuah tim yang kesulitan karena terus berkinerja buruk mungkin sebenarnya memiliki motivasi ganda untuk bangkit kembali dengan cepat. Southampton misalnya. Setelah hanya meraih satu poin dari enam pertandingan, mereka malah mengalahkan pemimpin klasemen Arsenal 4-0 di laga Boxing Day.

Liverpool harus berhati-hati agar tidak mengalami nasib yang sama seperti Arsenal ketika menjadi korban kebangkitan lawan yang sebelumnya buruk. Apalagi, permainan ini perlu mereka maksimalkan jika tetap ingin bersaing memperebutkan tiket Liga Champions musim depan.

Kemenangan akan membawa Liverpool ke peringkat ketujuh dengan jumlah poin yang sama dengan Manchester United di peringkat keenam, 30. Jarak zona Liga Champions hanya lima poin. Sebaliknya, hasil imbang atau kalah akan membuat langkah mereka semakin sulit.

Masalah Liverpool: inkonsistensi dan tingkat konversi yang rendah

Ada dua lubang Liverpool. Yang pertama adalah permainan yang kurang konsisten.

Tidak ada yang pasti di Liverpool. Mereka mengalahkan Chelsea 3-1 dan Manchester City 4-1, namun kalah dari tim zona degradasi Newcastle United 0-2.

Inkonsistensi serius ini terjadi terutama sejak awal bulan ini. Mereka gagal meraih tiga poin berturut-turut dari tim yang lebih lemah di atas kertas, seperti Newcastle, West Bromwich Albion (2-2) dan Watford (0-3). Itu belum termasuk hasil imbang 0-0 di laga terakhir penyisihan grup Liga Europa.

Kedua, ketajaman lini serangnya buruk. Konversi gol menjadi peluang (tingkat konversi) mereka adalah yang terburuk kedua di Liga Premier musim ini, dengan 10,9 persen. Bandingkan dengan Swansea City, tim peringkat 17 yang angkanya masih lebih baik yakni 11,9 persen.

Sunderland bisa mencoba memanfaatkan celah ini dan bermain dengan gaya Leicester: Bertahan dengan lini tengah yang ketat dan mundurkan lawan dengan serangan balik yang cepat.

Masalahnya, lini pertahanan Sam Allardyce bukanlah lini pertahanan kuat Leicester. Performa mereka – seperti disebutkan di atas – adalah yang terburuk di liga sejauh ini. — Rappler.com

BACA JUGA:

Togel SDY