
‘The Seen and Unseen’, wakil Indonesia di ‘TIFF 2017’
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Film ini disutradarai oleh sutradara wanita Kamila Andini
JAKARTA, Indonesia — Film Yang terlihat dan yang tidak terlihat karya sineas Indonesia menjadi satu-satunya film asal Asia yang tayang perdana pada sesi tersebut, bersaing dengan 11 film lainnya. Platform Dari Festival Film Internasional Toronto (TIFF) 2017.
Suatu pencapaian yang membanggakan, mengingat sesi tersebut Platform di TIFF adalah salah satu sesi yang paling dicari. Baru tahun lalu, film Sinar bulan yang memenangkan film terbaik di acara tersebut Oscar 2017 ditayangkan perdana di sesi serupa.
Indonesia kembali membuktikan bahwa potensi film dan sineas yang kita miliki mampu bersaing di kancah internasional. Yang terlihat dan yang tidak terlihat disutradarai oleh Kamila Andini, remaja putri asal Indonesia yang sudah tidak asing lagi dengan festival film internasional. Kamila juga merupakan putri dari Garin Nugroho dan istri sutradara Ifa Isfansyah.
Film kedua ini diproduksi oleh Treewater Productions dan Fourcolours Films yang menceritakan kisah Tantri dan Tantra dalam pengalaman spiritualnya yang sarat dengan kearifan lokal, mitos, cerita rakyat, tradisi dan budaya Bali.
Yang terlihat dan yang tidak terlihat di sesi Platform akan disusul 11 film lainnya dari Eropa, Inggris, dan Amerika. Salah satunya adalah film status Brad dengan aktor Ben Stiller.
Nantinya film ini akan dinilai oleh juri TIFF 2017 yang terdiri dari Chen Kaige, Malgorzata Szumowska dan Wim Wenders. Ketiga juri ini akan mengumumkan pemenang pada upacara penghargaan pada 17 September.
Diproduseri oleh Gita Fara dan Ifa Isfansyah, film ini menjalani proses produksi selama 5 tahun dan mendapat berbagai dukungan antara lain dari Hubert Bals Fund (Belanda), Asia Pacific Screen Awards Children’s Film Fund (Australia) dan Cinefondation La Residence (Prancis) di proses pengembangan.
Film ini pun berkesempatan untuk dihadirkan Forum Pembiayaan Film Asia Hong Kong, Filmex Talents Tokyo Dan Jembatan Produksi Venesia. Film ini juga memiliki sistem crowdfunding (penggalangan dana) yang donornya otomatis menjadi co-producer. Selain itu, Doha Film Institute (Qatar) menawarkannya menganugerahkan menjadi associate producer melalui dukungan pendanaannya untuk pascaproduksi film tersebut.
—Rappler.com