Tidak hanya enak bagi pecinta kopi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Bahkan saya yang bukan pecinta kopi pun bisa menikmati film ini
JAKARTA, Indonesia — Setelah sukses dengan film pertamanya Filsafat Kopi Pada tahun 2015, Chicco Jerikho dan Rio Dewanto kembali berkompetisi, kali ini di film sekuelnya Filosofi Kopi 2: Ben & Jody.
Sama seperti film pertama, Filosofi Kopi 2 juga menceritakan kisah dua orang sahabat, Ben dan Jody, yang menjalankan kedai kopi bersama.
Alur cerita
Pada akhirnya Filsafat Kopidikisahkan Ben dan Jody menutup tokonya untuk berpetualang bersama di Indonesia, berjualan kopi dari VW Combi yang dijadikan sebagai kedai kopi bulat.
Selang beberapa waktu, barista lain di Filosofi Kopi mulai menemukan impian masing-masing dan akhirnya tidak bisa melanjutkan petualangan bersama Ben dan Jody. Kedua sahabat ini akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan membangun kembali kedai Filosofi Kopi mereka agar kembali menjadi kedai kopi nomor satu di Jakarta.
Membangun kembali toko yang sudah bertahun-tahun terbengkalai tentu tidak mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan, mencari barista baru dan mencari investor yang tepat untuk membiayai Filosofi Kopi.
Jody tidak sengaja bertemu dengan Brie (Nadine Alexandra), wanita lulusan Melbourne yang ingin menjadi barista terampil. Brie bukanlah orang baru dalam dunia kopi, ia sudah mempelajari kopi sejak kuliah dan mengetahui seluk beluk kopi dari biji hingga siap dihidangkan.
Setelah mengalami konflik dengan Ben karena cita-cita yang sedikit berbeda, Brie akhirnya menunjukkan kemampuannya sebagai barista handal yang sejalan dengan filosofi Filosofi Kopi.
Selain sosok Brie, ada juga sosok Tarra (Luna Maya). Tarra adalah investor yang bersedia membiayai pembangunan kembali kedai Filosofi Kopi. Awalnya, keinginan Tarra membeli 49% saham Filosofi Kopi membuat Jody berang. Namun atas bujukan Ben, tawaran Tarra akhirnya diterima dan kedai Filosofi Kopi dibuka kembali.
Tarra juga membiayai cabang pertama Filosofi Kopi di Yogyakarta. Tak hanya sebagai investor, rupanya Tarra juga bisa menjadi mediator karakter Ben dan Jody yang terkadang bertikai. Namun ternyata Tarra mempunyai rahasia yang mengancam kelangsungan Filosofi Kopi.
Tidak hanya enak bagi pecinta kopi
Filosofi Kopi 2: Ben & Jody Lagi-lagi digarap apik oleh Visinema dan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Film kedua ini mampu menawarkan cerita yang lebih dibandingkan film pertamanya, dengan karakter dan jalan cerita yang ditawarkannya.
Jika di Filsafat Kopi Penonton disuguhkan banyak istilah tentang kopi, jenis kopi dan alat pembuat kopi, Filosofi Kopi 2 tak hanya memperkenalkan kopi khas Indonesia, namun juga berhasil memperdalam karakter masing-masing karakter sehingga membuat film ini semakin bermakna.
Secara visual, film ini juga lebih menampilkan warna dibandingkan film pertamanya. Filosofi Kopi 2 difilmkan di enam kota di Indonesia dan menampilkan keunikan masing-masing daerah.
Teknik pengambilan gambar yang dipilih Angga Dwimas Sasongko dalam film ini masih inkonvensional namun berbeda dengan yang digunakan di film ini. Filsafat Kopi Pertama. Angga tetap memilih untuk tidak mengambil gambar statis, namun dengan teknik berbeda ia berhasil menjawab kritik terhadap karakteristik teknis kamera. goyah di film pertama.
Dari segi cerita, akan lebih banyak penonton yang bisa menikmati cerita film ini dibandingkan yang pertama. Jika film pertamanya menyuguhkan cerita yang sangat kental dengan kopi, maka film ini lebih bersifat universal dan lekat dengan kehidupan sehari-hari.
Bahkan saya yang bukan pecinta kopi pun bisa menikmati film ini.
Saksi Filosofi Kopi 2: Ben & Jody mulai Kamis 13 Juli di bioskop seluruh Indonesia. —Rappler.com