Tiga daerah terbaik di Indonesia yang mampu mengendalikan inflasi pada tahun 2016
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Presiden Jokowi mengatakan pengendalian inflasi penting untuk menjaga daya beli masyarakat
Jakarta, Indonesia – Daerah Khusus Ibukota Jakarta ini merupakan provinsi terbaik di wilayah Pulau Jawa dalam mengendalikan inflasi. Untuk wilayah Sumatera posisi terbaik ada di Sumatera Barat, sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur paling baik adalah Bali.
Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, Indonesia sedang memasuki era inflasi yang rendah dan stabil sehingga dapat menjadi momentum yang kuat untuk mengarahkan inflasi nasional agar sejalan dengan inflasi negara-negara kawasan.
Agus yang mewakili Pokja Nasional Tim Pengendalian Inflasi menyampaikan hal tersebut pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bank Indonesia, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan. , di Jakarta, 27 Juli.
Rakornas kali ini mengusung tema, “Mempercepat peningkatan efisiensi perdagangan pangan melalui penguatan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi digital untuk kesejahteraan masyarakat”. Tema ini sejalan dengan prioritas pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional yang pada gilirannya akan memperkuat efektivitas pengendalian inflasi. Turut hadir dalam Rakornas tersebut para menteri dan pimpinan lembaga terkait, Panglima TNI dan Kapolri, serta 524 TPID dari 34 provinsi dan 490 kabupaten/kota.
Dalam pidato pembukaannya di Majelis Koordinasi Nasional, Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyampaikan bahwa kunci keberhasilan pengelolaan perekonomian adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi yang stabil.
“Kedua komponen ini patut menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan sehingga harus didukung dengan koordinasi kebijakan yang solid dan sinergi di pusat dan daerah,” kata Jokowi yang juga Ketua langsung Majelis Koordinasi Nasional TPDI.
Mendukung daya beli
Jokowi juga mengingatkan, pengendalian inflasi sangat penting dalam upaya menjaga daya beli masyarakat dan mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi. Mantan Wali Kota Solo ini menggarisbawahi beberapa aspek penting dalam pengendalian inflasi. PertamaPergerakan harga di daerah harus terus diwaspadai agar berbagai risiko yang dapat meningkatkan inflasi dapat segera direspon.
Keduapenguatan sistem informasi pangan harus dilakukan secara konsisten sehingga dapat mendukung respon kebijakan pengendalian inflasi secara cepat dan akurat. Ketigainfrastruktur harus terus diperkuat untuk mendukung pengelolaan harga, termasuk harga pangan.
Keempatupaya efisiensi dunia usaha harus terus ditingkatkan untuk memperkuat upaya pengendalian inflasi. Sejak Ramadhan dan Idul Fitri 2017, pemerintah mengakui penurunan daya beli masyarakat. (LIHAT: Daya beli Lebaran 2017 menurun)
BI mencatat adanya penurunan daya beli masyarakat hingga Juni 2017. Hal ini juga menjadi salah satu pertimbangan BI dalam pengambilan kebijakan moneter pada Juli 2017.
Agus menyampaikan beberapa capaian penting dalam pengendalian inflasi. Pada akhir tahun 2016, realisasi inflasi Indeks Harga Konsumen tercatat sebesar 3,02%, terendah sejak tahun 2010 dan berada dalam kisaran target yang ditetapkan pemerintah sebesar 4,0±1%. Hingga bulan Juli 2017, inflasi masih berada pada level yang rendah yaitu 2,38% (sejauh tahun ini), lebih rendah dari target sebesar 4,0%±1%.
Pencapaian penting pengendalian inflasi tersebut tidak lepas dari kontribusi positif sinergi kebijakan pengendalian inflasi di pusat dan daerah. Sinergi kebijakan tersebut salah satunya melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang saat ini berjumlah 524 orang.
TPID berperan aktif dalam menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif dalam mengelola ekspektasi, yang pada akhirnya mendukung pengendalian inflasi nasional. Ke depan, kebijakan pengendalian inflasi yang konsisten akan terus dilanjutkan, antara lain dengan mempercepat pembangunan infrastruktur, menjaga ketersediaan pasokan pangan dan meningkatkan efisiensi tata niaga komoditas pangan, serta memperkuat pengembangan dan optimalisasi Harga Strategis Pangan. Pusat Informasi (PIHPS) di era ekonomi digital. (BACA: Kementerian Perdagangan sediakan papan pemantau harga digital)
Agus mengatakan sinergi kebijakan juga diupayakan melalui penguatan kelembagaan pengendalian inflasi nasional yang ditandai dengan nama Majelis Koordinasi Nasional TPID yang dimulai pada tahun ini dengan nama Majelis Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi. – Rappler.com