• September 28, 2024
Tiga jurnalis ditembak saat meliput korban perampokan di Medan

Tiga jurnalis ditembak saat meliput korban perampokan di Medan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ketiganya ditembak tadi pagi pukul 05.30 di Kampung Kubur, Medan.

JAKARTA, Indonesia—Tiga jurnalis di Medan, Sumatera Utara ditembak senjata airsoft dilakukan warga di Jalan Zainul Aripin, Kampung Kubur, Minggu 29 November.

“Ada kasus penyalahgunaan senjata airsoft,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Helfi Assegaf kepada Rappler.

Siapakah ketiga jurnalis tersebut?

  1. Nicolas Saragih (24) tertembak di bagian dahi dan pipi kanan, tempat dia bekerja Cakupan 6.
  2. Fahrizal (34) tertembak di leher bagian kiri, tempat dia bekerja bidang berita.
  3. Arif Tanjung (25) yang tertembak di bagian dagu, dia dulunya bekerja sinar pagi indonesia.

Mereka saat ini berada di RS Brimob Medan.

Polisi menyita satu barang bukti berupa peluru kuning.

Bagaimana hal itu terjadi?

Nico sedang duduk di depan Polsek Medan Baru ketika seorang pria yang mengaku korban perampokan tiba-tiba melapor ke polisi.

Sebagai jurnalis, Nico mengikuti korban dan polisi hingga ke TKP di Kampung Kubur yang dikenal sebagai kantong perjudian dan narkoba.

Saat Nico masuk, orang-orang berteriak: “Pencuri.” Saat itulah muncul seorang warga dengan kemeja putih senjata airsoft dan menembak Nico dan rekan-rekannya.

Setelah dicek, ternyata laporan perampokan itu palsu. “Orang yang mengaku korban begal ternyata sepeda motornya dicuri oleh temannya, sehingga saat dicek di TKP ada perbedaan pendapat sehingga dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan.tampak-benar,” kata Komisaris Helfi.

“Saat itulah ketiga wartawan itu berangkat ke Kampung Kubur. Sebab warga masih ramai di sana dan menduga ada orang tak dikenal dan ada yang mengambil uang tersebut senjata airsoft, “Ada juga yang menembak ketiga jurnalis itu, maling, maling,” imbuhnya.

Bukan orang pertama yang ditembak senjata airsoft

Nico bukanlah jurnalis pertama yang ditembak senjata airsoft. Pada pertengahan tahun 2014, seorang jurnalis di Medan bernama Roy Simorangkir menjadi korban penembakan dan perampokan di Jalan Gaperta Ujung, Helvetia Medan.

Sepulang kerja, korban dirampok yang diduga dilakukan geng motor. “Dia dirampok dan ditembak saat hendak pulang, informasinya sepeda motornya juga dicuri.”kata seorang rekannya yang tidak mau disebutkan namanya.

Ia juga mengatakan, dalam kejadian itu perampok menembak Roy dengan pistol senjata lunak. Akibatnya, Roy mengalami dua luka tembak di bagian kepala, tangan, dan badan. Ia kemudian dirawat intensif di RS Pirngadi Medan.

Update informasi terkait kejadian penembakan inimenyegarkan halaman ini.

Aliansi Jurnalis Indonesia meminta polisi mengusut kasus penembakan tersebut

Ketua Aliansi Jurnalis Independen Indonesia Surwarjono mengatakan pihaknya mengutuk keras penembakan ketiga jurnalis tersebut.

“Penembakan terhadap tiga jurnalis di Medan dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan. “AJI mengutuk keras penembakan yang dilakukan masyarakat terhadap jurnalis yang memberitakan,” ujarnya kepada Rappler.

AJI Indonesia kemudian meminta polisi mengusut tuntas pelaku dan meminta kasus tersebut diselesaikan di pengadilan. Pelaku harus ditangkap, diselidiki secara tuntas dan pelaku dibawa ke pengadilan, ujarnya.

“Harus ada efek jera kepada pelakunya agar tidak main hakim sendiri,” ujarnya lagi.

Kasus ini, lanjut Suwarjono, menambah daftar panjang kekerasan terhadap jurnalis pada tahun ini, yang sebagian besar pelakunya adalah masyarakat.—Rappler.com

BACA JUGA

Pengeluaran Sydney