• April 7, 2025
Tim dayung Indonesia siap bersaing melawan atlet Eropa di Olimpiade Rio

Tim dayung Indonesia siap bersaing melawan atlet Eropa di Olimpiade Rio

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pelatih van Opstal mengatakan dayung boleh jadi olahraga Eropa, namun ia yakin tim Indonesia mampu bersaing dengan para pesaingnya.

JAKARTA, Indonesia – Tim dayung Indonesia siap bersaing melawan atlet asal Eropa di Olimpiade Rio yang digelar pada 6-13 Agustus. Bahkan, mereka menjanjikan perlawanan sengit dan tidak akan membiarkan atlet dayung Eropa maju dengan mudah.

Indonesia mengirimkan dua atlet cabang olahraga dayung ke Olimpiade, yakni La Memo dan Dew Yuliawati. Ditemani pelatih Boudewijn van Opstal dan Muhamad Hadris, kedua atlet tersebut tiba di Rio pada Sabtu malam 30 Juli.

Sebelum menginjakkan kaki di Rio, tim dayung Indonesia berlatih selama 10 hari di Amsterdam, Belanda. Tujuannya untuk mematangkan persiapan mengikuti Olimpiade di Rio.

Menurut pelatih Van Opstal, Memo dan Dewi mengalami kemajuan luar biasa. Semua sesi dilakukan dengan latihan yang baik.

“Keduanya dalam kondisi baik. Saya yakin keduanya akan mampu bersaing dengan baik di sini. Kami memiliki waktu sekitar seminggu sebelum pertandingan untuk menenangkan semangat dan menyelesaikan persiapan kami. Tanggal 6 Agustus kami siap bertanding, kata pelatih asal Belanda itu dalam keterangan tertulisnya, Senin, 1 Agustus.

Sehari setelah mendarat di Rio, tim dayung kembali berlatih. Tugas pertama mereka memerlukan ketelitian tinggi, yaitu menyiapkan perahu dan dayung. Sesi latihan tersebut juga disaksikan oleh Ketua Delegasi Indonesia di Olimpiade Rio 2016, Raja Sapta Oktohari.

Memo dan Dewi mewakili Indonesia di Olimpiade Rio setelah lolos babak kualifikasi Asia-Oseania di Chungju, Korea Selatan pada April 2016. Namun, Olimpiade merupakan kompetisi olahraga yang lebih ketat dibandingkan babak kualifikasi.

Meski begitu, pelatih Van Opstal yakin Memo dan Dewi mampu bersaing dengan kompetitor dari negara lain.

“Mendayung bisa dianggap sebagai olahraga Eropa dan sangat jarang orang Asia bisa menandingi level pendayung Eropa, meski kita sudah melihat kemajuan pesat (dari Memo dan Dewi). “Saya kira mereka akan bersaing dengan kompetitor dari Asia, Afrika, dan Amerika Selatan,” kata van Opstal.

Sebagai pelatih, van Opstal tentu berharap bisa memberikan perlawanan kepada para pendayung Eropa.

“Kami akan berusaha mengalahkan mereka,” kata Van Opstal lagi. – Rappler.com

Baca laporan Rappler tentang kontingen Indonesia di Olimpiade Rio:

Data HK