Tim legendaris di ajang kelas dua
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dua tim terancam tanpa gelar juara musim ini. Liga Europa adalah satu-satunya harapan mereka.
JAKARTA, Indonesia – Manchester United dan Liverpool merupakan dua tim yang punya sejarah hebat. Sayangnya, keduanya musim ini tak lebih dari sekedar pengganggu bagi tim yang diunggulkan untuk meraih kemenangan. Di babak 16 besar Liga Europa, keduanya kini harus membuktikan siapa yang lebih kuat.
Pada laga yang dihelat di Anfield, kandang Liverpool, Jumat 11 Maret pukul 03.00 WIB, kedua tim harus terlebih dahulu mengesampingkan pamor Liga Inggris.
Memang, United dan Liverpool sedang memburu tempat keempat. Ini merupakan peringkat terendah untuk lolos ke Liga Champions. Persaingan keduanya pun semakin ketat karena kedua musuh bebuyutan tersebut hanya terpaut satu poin saja.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir United lebih banyak bermain di Liga Champions. Di sisi lain, Liverpool tampil di kompetisi kasta kedua Eropa, Liga Europa.
“Liverpool dan United sebagai dua klub besar hanya terjadi di masa lalu,” kata manajer United, Louis van Gaal dikutip oleh BBC.
Habitat Liverpool di Liga Europa
Dalam lima musim terakhir, empat musim di antaranya dihabiskan Liverpool di turnamen yang dahulu bernama Piala UEFA. Sayangnya, Liverpool tidak pernah mencapai final selama itu. Paling-paling, mereka hanya mencapai semifinal Liga Europa 2009-2010.
Bahkan, mereka dua kali harus tersingkir di babak 32 besar dan sekali di babak 16 besar. Yakni pada musim 2010-2011. Tragedi empat musim lalu terancam terulang jika pasukan Jurgen Klopp tak mampu mengatasi United.
Namun situasi tim tuan rumah jelas lebih baik dibandingkan lawannya. Liverpool di bawah Klopp tidak bisa lebih unggul. Namun penampilan mereka lebih stabil.
Dalam enam laga terakhir di semua kompetisi, Jordan Henderson tidak pernah kalah. Faktanya, di Liga Europa mereka tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan.
Liverpool sedikit mendapat angin kencang karena badai cedera yang dialami Wayne Rooney dan kawan-kawan belum juga berakhir. Sekitar 12 pemain tidak bisa diturunkan pada laga melawan Liverpool. Pemain senior seperti Rooney, Luke Shaw, Bastian Schweinsteiger, dan Phil Jones masih belum pulih.
Matteo Darmian yang bermain melawan West Bromwich Albion (WBA) pada Minggu 6 Maret kemungkinan besar akan absen.
Van Gaal dapat mengandalkan pemain muda seperti Marcus Rashford, Guillerme Varela dan Cameron Borthwick-Jackson. Namun sebagai pemain junior, mereka tidak stabil. Buktinya, setelah United menang melawan Arsenal 3-2, United harus kalah 0-1 pada Minggu 3 Maret lalu.
Meski demikian, Klopp tidak melihat faktor cedera sebagai keuntungan bagi timnya. Karena United adalah tim besar. Mereka beberapa kali mampu lolos dari pertandingan-pertandingan penting meski banyak masalah yang mereka hadapi.
Apalagi United datang ke Liga Europa dengan status tim gagal di Liga Champions. Mereka jelas merasa punya skuad yang lebih baik dari Liverpool.
“Ini adalah pertandingan besar. “Ini bukan pertandingan tersulit yang pernah dihadapi Liverpool, namun Liga Europa selalu penting,” kata manajer Liverpool Jurgen Klopp.
Manajer asal Jerman itu merasa status United sebagai tim Liga Champions tidak ada pengaruhnya terhadap pasukannya. “Saya sering menonton pertandingan Liga Champions. Tidak semuanya baik-baik saja,” katanya.
Mantan manajer Borussia Dortmund itu mendapat angin segar karena striker Daniel Sturridge bisa diturunkan. Begitu pula tepat di belakang Nathaniel Clyne. Begitu pula dua andalan Roberto Firmino dan Philippe Coutinho.
Liverpool hanya kehilangan bek tengah Martin Skrtel yang belum pulih. “Pertandingan seperti ini adalah ibu dari semua pertandingan sepak bola,” ujarnya Klopp.—Rappler.com
BACA JUGA: