• November 24, 2024
Tim SAR Malaysia menemukan 23 jenazah terduga WNI yang tenggelam di Johor Bahru

Tim SAR Malaysia menemukan 23 jenazah terduga WNI yang tenggelam di Johor Bahru

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Tim SAR Malaysia masih mencari jenazah lain yang belum ditemukan.

JAKARTA, Indonesia – (UPDATED) Jumlah jenazah terduga WNI yang ditemukan di perairan Johor Bahru, Malaysia kembali bertambah. Berdasarkan pencarian yang dilakukan tim SAR Malaysia pada Kamis, kini telah ditemukan 23 jenazah.

Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, kemungkinan jumlah penumpang di dalamnya bisa mencapai 30 orang. Sebab, ada 30 identitas yang ditemukan di sekitar jenazah.

“Dari 30 dokumen identitas yang kami temukan, 26 di antaranya merupakan barang milik masyarakat. Artinya ada beberapa identitas milik satu orang yang sama, kata Iqbal saat dihubungi Rappler, Kamis pagi, 28 Januari.

Seluruh jenazah yang ditemukan kini berada di RS Sultan Ismail.

Iqbal memperkirakan ada sekitar 30 orang yang menaiki kapal secara tidak resmi untuk menuju Malaysia. Oleh karena itu, proses pencarian jenazah masih terus berjalan.

Ia juga mengatakan, sejauh ini sudah ada empat jenazah yang terkonfirmasi berkewarganegaraan Indonesia dan sesuai dengan identitas yang ditemukan. Sementara tim forensik terus mencocokkan dokumen identitas dengan sisa jenazah.

“Satu jenazah atas nama Agus Susanto telah dipulangkan ke Indonesia pada Kamis lalu. Sedangkan tiga jenazah lainnya atas nama Murti, Siti Mayadi, dan Tasminah. “Pihak keluarga juga sudah memastikan bahwa jenazah tersebut memang bagian dari anggota keluarga,” kata Iqbal kepada Rappler melalui pesan singkat, Jumat, 29 Januari.

Ketiga jenazah akan diterbangkan terlebih dahulu ke Kuala Lumpur dan Jakarta, kemudian disambungkan ke wilayah masing-masing di Surabaya, Mataram, Semarang.

Berdasarkan laporan yang diterima Konjen RI di Johor Bahru, Taufiqur Rijal, kapal yang membawa puluhan WNI tersebut tenggelam akibat gelombang setinggi tiga meter.

Ia pun membenarkan, tenggelamnya kapal yang membawa WNI dari atau ke Malaysia bukan kali pertama terjadi. Namun kejadian ini merupakan kejadian pertama yang terjadi di wilayah kerja Johor Bahru pada tahun 2016.

“Alhamdulillah tahun 2015 tidak terjadi. Namun pada tahun 2014 pernah terjadi kejadian serupa dengan jumlah korban meninggal yang cukup besar yakni antara 25-30 orang, jelas Taufiqur.

Ia membenarkan, cara yang dilakukan WNI dengan menaiki kapal lalu sandar di pantai tertentu merupakan cara tidak resmi. Sebab, mereka datang berkelompok dan tidak singgah di pintu masuk resmi pelabuhan. Mereka khawatir akan ditangkap petugas imigrasi Malaysia.

Diketahui, sebagian besar WNI yang bekerja di Malaysia tidak dilengkapi izin kerja resmi. Oleh karena itu mereka didorong untuk masuk atau keluar Malaysia secara ilegal.

Oleh karena itu, di KJRI kami tidak pernah lelah untuk menjangkau para pekerja, jika mereka ingin masuk atau pulang dari Malaysia, agar terhindar dari jalur ilegal. Tujuannya agar kejadian yang sama tidak terulang kembali, kata Taufiqur. – Rappler.com

BACA JUGA:

Sidney hari ini