Tim tiga generasi sedang mencari gelar
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kiprah Arema FC di Piala Presiden 2017 tak mulus. Tapi, perjalanan menuju final membuat mereka semakin menakutkan.
JAKARTA, Indonesia – Arema FC akhirnya menjadi finalis Piala Presiden 2017. Tim besutan Aji Santoso ini sejak awal sudah digadang-gadang bisa melaju ke final dan mewujudkan final impiannya melawan Persib Bandung sang juara bertahan.
Namun, takdir berkata lain. Prediksi tersebut meleset karena hanya Arema yang mampu melaju ke laga final dan akan menghadapi Pusamania Borneo FC pada Minggu 12 Maret di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Singo Edan tampil di final dengan status berkelas. Mereka adalah tim paling agresif di turnamen tersebut. Sejauh ini, tim Malang sudah mencetak 13 gol. Jumlah gol terbanyak dari peserta lainnya.
Namun jangan berasumsi bahwa perjalanan mereka berjalan mulus. Pasalnya, performa mereka di babak penyisihan grup kurang konsisten. Bahkan, penampilan Arema menimbulkan keraguan, baik dari pihak Aremania maupun pengamat sepak bola.
Betapa tidak, setelah memenangi laga pertamanya melawan favorit grup 2 Bhayangkara FC dengan skor 2-0, mereka justru ditahan imbang 1-1 oleh Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan Malang. Padahal, Persija saat itu dianggap sebagai tim sementara, tim yang belum fit untuk bertanding. Tim yang baru saja berganti pelatih dan belum memiliki pemain yang lengkap.
Terancam tak lolos, Arema lantas menjawab keraguannya dengan memenangi laga pamungkas penyisihan grup. Mengalahkan PS TNI empat gol tanpa balas. Johan Al Farizi dkk akhirnya lolos sebagai juara grup. Mereka telah mengumpulkan tujuh poin dari tiga pertandingan dengan rekor mencetak gol yang mengesankan, kebobolan dan kebobolan tujuh kali.
Setelah itu, Singo Edan melakoni laga perempat final melawan Sriwijaya FC. Pertandingan ini sedang terjadi déjà vu Arema FC di semifinal Piala Presiden 2015. Sama-sama bermain di Stadion Manahan Solo, saat itu Arema kalah 0-2 dari Sriwijaya FC dan gagal lolos ke final. Namun kali ini Singo Edan berhasil meraih kemenangan dan melaju ke babak semifinal dengan selisih gol tipis 1-0.
Di babak semifinal, tim kebanggaan Aremania harus bertemu Semen Padang. Singo Edan memainkan leg pertama di Stadion Agus Salim dan sedih karena kalah 1-0. Pertahanan Kabau Sirah yang disiplin dan ekstra ketat membuat mereka mati rasa. Gonzales dibiarkan ompong.
Namun pada leg kedua di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema tampil sebagai pemenang. Sempat tertinggal 0-2, mereka bangkit dan membuat Semen Padang membayar kesalahannya dengan kebobolan lima gol. Jadi, Singo Edan memenangkan pertandingan tersebut dengan total 5-3.
Jika melihat apa yang ditunjukkan Arema FC, mereka merupakan tim yang patut diakui memiliki pemain-pemain sarat pengalaman. Nama-nama yang mereka bawa ke turnamen ini seperti perkembangan geometris yang dibagi menjadi beberapa tingkatan. Ada yang berusia di bawah 20 tahun, hingga pemain berusia 40 tahun. Oleh karena itu, Singo Edan layak disebut sebagai tim yang beranggotakan tiga generasi pemain.
Keunggulannya, motivasi pemain muda yang semangatnya meledak-ledak bisa dipadukan dengan ketenangan pemain yang saat ini berada di usia emasnya, di rentang 25-31 tahun, kemudian tertambat dan diperkuat dengan pengalaman pemain senior seperti Cristian Gonzales. , yang sudah berusia 40 tahun. . Hasilnya, tim berpengalaman, tenang dan tetap dalam performa terbaiknya sepanjang 90 menit permainan.
Namun pengalaman itu tidak akan ada artinya tanpa kemenangan di final.
Jalan menuju final Arema FC
FASE KELOMPOK
5 Februari 2017
Arema FC vs Bhayangkara FC 2-0
9 Februari
Arema FC vs Persija Jakarta 1-1
16 Februari
Arema vs PS TNI 4-0
PEREMPAT FINAL
26 Februari
Arema vs Sriwijaya FC 1-0
SEMI-FINAL
kaki I
2 Maret
Semen Padang vs Arema FC 1-0
Babak II
5 Maret
Arema FC vs Semen Padang 5-2 – Rappler.com