• July 23, 2025

TIMELINE : Mudik Lebaran 2016

JAKARTA, Indonesia – Setiap tahun menjelang lebaran, jutaan masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman, atau biasa disebut mudik.

Para migran kembali ke daerah asalnya, bertemu dengan orang tua, saudara dan kerabat yang sudah lama tidak mereka temui.

Perjalanan panjang pulang ke rumah terkadang memakan waktu berhari-hari. Belum lagi kemacetan di jalan raya dan kerumunan di bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun.

Menyambut musim mudik tahun ini, Rappler menyaring informasi terkini agar pembaca bisa mengetahui situasi di berbagai pelosok Indonesia saat berwisata.

Jika Anda mempunyai informasi penting saat pulang kampung, misalnya ada kecelakaan di jalan raya atau fasilitas umum tidak berfungsi dengan baik, Anda bisa memberi tahu tim Rappler melalui Twitter. @RapplerID. Siapa tahu informasi yang Anda berikan bisa membantu traveler lain.

Senin, 4 Juli

Jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di tol Pejagan-Brebes

Sebagian pemudik yang mengendarai kendaraan dari Tol Palimanan-Kanci memilih menggunakan jalur alternatif dengan keluar dari jalur Pantura dan jalur Kebuangan-Jatibarang untuk menghindari kemacetan parah di Tol Pejagan-Brebes.

Beberapa pemudik mengaku pernah mendengar adanya kemacetan di Tol Oos-Brebes yang menyebabkan antrian kendaraan hingga puluhan kilometer dan berniat menggunakan jalur alternatif.

“Saya khawatir antriannya lebih dari enam jam, jadi rencananya berangkat dari Wes-Brebes menuju Keuhanan. “Lebih baik berbelok ke Slawi, tapi lebih lancar,” kata Surahman, warga Pondok Pinang Jakarta yang mudik ke Pekalongan.

Sebelum memasuki jalur Brebes menuju Tegal, kendaraan hanya bisa melaju dengan kecepatan 10 hingga 20 kilometer per jam dan harus berhenti sesekali.

Di jalur Brebes-Tegal, polisi masih menerapkan sistem tersebut aliran balik, yang menggunakan satu jalur dari Tegal untuk kendaraan arah timur. Lebih lanjut di Di antara.

Minggu, 3 Juli

Kemacetan parah di pintu keluar Tol Brebes Timur, Pertamina mengalirkan BBM ke tol

Kemacetan parah di ujung Tol Cipali pintu keluar Tol Brebes Timur membuat khawatir para pemudik, khususnya pengendara roda empat.

Pasalnya, kemacetan yang panjangnya hingga puluhan kilometer bisa menyebabkan kendaraan kehabisan bahan bakar karena mobil terus berjalan. Namun antrean untuk masuk ke SPBU juga panjang.

Mengantisipasi kekhawatiran masyarakat, Pertamina mengambil sikap dengan menghadirkan bahan bakar minyak (BBM) kemasan ke jalan tol pada Minggu malam, mulai pukul 19.00 WIB, untuk membantu masyarakat.

Petugas Pertamina mengisi tangki bahan bakar di tangki bensin kendaraan pemudik di pinggir jalan tol.  Foto pertamina

“Kami dibantu oleh Polda Jateng khususnya Kapolda Brebes untuk mengawal masyarakat yang membutuhkan BBM di Tol Pejagan,” demikian siaran pers Pertamina yang diperoleh Rappler, Minggu malam.

“Kami menyalurkan Pertalite ke Jawa Tengah 248 persen di atas rata-rata kebutuhan harian.” Sementara untuk Pertamax, angkanya 190 persen di atas rata-rata kebutuhan harian wilayah Jawa Tengah.

Pintu keluar Tol Oos-Brebes macet parah, rekayasa lalu lintas tidak efektif

Pemudik mengalami kemacetan berjam-jam di pintu keluar Brebes Timur, Jawa Tengah yang baru diresmikan.  Foto oleh Rosa Panggabean/Antara

Untuk mengantisipasi kemacetan mudik, Polres Brebes melakukan rekayasa lalu lintas hingga pintu keluar Tol Oos-Brebes (Oos-Brebes exit, atau “Brexit”).

Media memberitakan butuh waktu berjam-jam untuk keluar dari gerbang tol baru. Bahkan, kemacetan akibat antrian pembayaran mencapai 15 km.

Penyebab? Polisi mengalihkan arus lalu lintas bagi pemudik yang keluar dari Brebes Timur, karena pengendara tidak bisa langsung berbelok ke kanan untuk masuk ke Pantura, melainkan harus berbelok ke kiri dan memutari Kota Brebes terlebih dahulu.

Menurut pengemudi, sistem ini justru menyebabkan kemacetan panjang. “Perlahan-lahan kami terpilih di pasar. Jadi hanya itu huruf U, kami akan kembali lagi sebelum keluarnya Brexit sebelumnya. “Sudah tiga jam perjalanan,” kata seorang pemudik, Andri Ritonga.

Meski demikian, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Brebes AKP Arfan Zulkan Sipayung meminta pemudik bersabar. Menurut dia, pengalihan arus dilakukan agar kemacetan tidak semakin parah akibat bertemunya arus kendaraan yang keluar tol Brexit dengan kendaraan dari Pantura yang menuju ke arah barat. Lebih lanjut di Detik.com.

900 ribu kendaraan meninggalkan Jakarta

Arus mudik di Tol Dalam Kota, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, pada 1 Juli 2016. Foto oleh Rivan Awal Lingga/Antara

PT Jasa Marga mencatat sekitar 900 ribu kendaraan meninggalkan Jakarta dan sekitarnya melalui jalan tol hingga Minggu, 3 Juli.

H-7 hingga H-5 menjelang Idul Fitri 2016, tumbuh 23,52 persen dari tahun 2015 atau sekitar 900 ribu kendaraan mudik meninggalkan Jakarta melalui Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, dan Jakarta-Cikampek, kata PT AVP Corporate Communication Jasa Marga (Persero). ), Dwimawan Heru Santoso.

Diperkirakan ratusan ribu kendaraan akan melintasi jalur utara, tengah, dan selatan dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Diperkirakan peningkatannya mencapai lebih dari 1 juta kendaraan mudik yang akan meninggalkan Jakarta pada H-4, ujarnya. Lebih lanjut di Di antara.

Kamis, 30 Juni

13 titik rawan bencana pada jalur mudik Pulau Jawa

Kondisi jalur selatan bagi pemudik, khususnya di Jawa Barat, masih perlu diawasi karena memiliki beberapa titik yang rawan longsor.  Foto oleh Novrian Arbi/Antara

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat yang akan mudik ke kampung halamannya saat libur Idul Fitri kali ini agar tetap waspada. Sebab, ancaman bencana pada masa mudik lebaran pada Juni-Juli 2016 akan tinggi, terutama banjir, tanah longsor, dan puting beliung akibat anomali cuaca.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hujan ringan hingga sedang mungkin terjadi pada periode mudik Lebaran. Menurutnya, ada 13 lokasi yang berpotensi macet dan rawan banjir dan longsor di Pulau Jawa, yaitu:

  1. Keingintahuan
  2. Cikampek dan sekitarnya
  3. Hamparan malam dan sekitarnya
  4. Cirebon
  5. Kantor Pos
  6. Brebes
  7. Tegal, Pekalongan
  8. Akses Tol Semarang-Ungaran
  9. Ambarawa
  10. Broncong (Tuban)
  11. Babat (Lamongan)
  12. Porong
  13. Sidoarjo

Tidak hanya potensi bahaya banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, masyarakat juga harus mewaspadai potensi gempa bumi dan gunung berapi.

“Satu gunung berapi berstatus Awas, yakni Gunung Sinabung. Yang Siaga Satu yaitu Lokon. Dan 17 Waspada,” kata Sutopo. Lebih lanjut di situs web Sekretariat Kabinet.

Jumlah pemudik pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 25,6 juta orang

Sejumlah penumpang menurunkan kapal Pelni Gunung Dempo saat bersandar di Pelabuhan Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur pada 29 Juni 2016.  Foto oleh Zabur Karuru/Antara

Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 25,6 juta orang, 17,6 di antaranya menggunakan angkutan umum.

“Pada tahun 2016, Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum sebanyak 17,6 juta orang, terdiri dari penumpang jalan raya, angkutan penyeberangan, kereta api, angkutan laut, dan angkutan udara,” kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat memimpin. memiliki. kumpul pasukan Operasi Ramdniya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Sementara itu, diperkirakan terdapat 2,4 juta pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi roda empat. Untuk sepeda motor ada 5,6 juta kendaraan.

Mulai hari ini, Polri menggelar Operasi Ramadniya. Operasi ini digelar selama 16 hari hingga 15 Juli 2016 atau H+7 Idul Fitri.

Polri mengerahkan 158.402 personel untuk mengamankan kegiatan tersebut. Lebih lanjut di Detik.com.

3 Strategi Kemenhub Atasi Kemacetan di Jalan Tol

Kendaraan melintas di pintu keluar Tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah pada 29 Juni 2016. Pada H-7, arus kendaraan mudik yang melintas di Tol Pejagan-Brebes Timur dan Jalur Pantura mulai meningkat.  Foto oleh Oky Lukmansyah/Antara

Kementerian Perhubungan telah menyiapkan tiga skenario untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di jalan tol, saat mudik dan balik lebaran.

Ketiga skenario tersebut meliputi gerbang tol, ruas jalan tol, dan pintu keluar tol, kata Sugihardjo, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan.

Ketiga skenario tersebut adalah:

  1. Di gerbang tol, pemudik diimbau menggunakan transaksi elektronik dan memperlancar transaksi melalui petugas tol.
  2. Jalan tol akan dioperasikan dengan membuka dan menutup pintu rest area serta mempercepat waktu istirahat.
  3. Untuk memberikan penumpukan di pintu keluar, setelah bertransaksi di gerbang tol, pihaknya akan diimbau mempercepat arus keluar dengan berkoordinasi dengan seluruh petugas di lapangan, termasuk pihak kepolisian.

Lebih lanjut di Di antara.

—Rappler.com

Bacalah tip berikut untuk perjalanan pulang yang aman:

Togel HK