Timor Leste mencaplok wilayah steril yang berbatasan dengan Indonesia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kawasan steril itu seharusnya vakum, namun beberapa bangunan permanen dan jalan didirikan
BALI, Indonesia – Perbatasan antara Negara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste kembali memanas. Terutama di wilayah yang belum disepakati titik perbatasannya.
Kawasan ini disebut kawasan steril menurut Komandan Kodam IX Udayana, Mayjen M Setyo Sularso. Sengketa perbatasan kedua negara terjadi di kawasan Kupang, kawasan Noelbesi-Citrana, Desa Netamnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang.
“Jadi kita ingin perbatasan negara berada di sebelah barat sungai kecil dan status negara masih wilayah steril, tidak boleh dikelola oleh negara mana pun,” kata Setyo saat memberikan keterangan resmi di Kodam Udayana. Pemberian markas IX, Senin 18 Januari 2016.
Fakta di lapangan, lanjutnya, Timor Leste secara permanen telah membangun kantor pertanian, balai pertemuan, gudang dolog, penggilingan padi, saluran irigasi, dan jalan beraspal.
“Ada 53 KK yang tinggal di kawasan steril di Dusun Naktuka, Desa Netamnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur. “Mereka punya KTP Timor Leste,” ujarnya.
Setyo menilai pendudukan lahan steril seluas 1.069 hektare merupakan upaya mencaplok wilayah sengketa Timor Timur. “Ini kawasan steril, tapi diduduki secara ilegal. “Saya bertanggung jawab untuk mensterilkannya dengan baik,” tegasnya.
Panglima TNI menduga Timor Leste berupaya meniru Malaysia dengan merebut Pulau Sipadan dan Ligitan beberapa tahun lalu. “Setelah Sipadan Ligitan, dia (Timor Leste) mencontohnya di sana. “Mereka awalnya menempatinya bersama 53 keluarga, membangun kantor, kemudian mereka ingin mengajukannya ke Mahkamah Internasional,” kata Setyo.
Lucunya, kata Setyo, di daerah yang tidak ada konflik, tentara Timor Leste bersedia bekerja sama, seperti patroli gabungan. Sementara khusus di wilayah Naktuka, pihak tentara Timor Leste tidak mau bekerja sama dalam melakukan patroli.
“Mereka sudah memiliki pasukan perbatasan dan ingin bekerja sama dengan kami. Tapi khusus di sini (Naktuka) dia tidak mau,” ujarnya.
Ia menduga Timor Leste telah menduduki wilayah yang seharusnya bebas dari aktivitas tersebut sejak memisahkan diri dari wilayah Indonesia. “Area yang steril tidak boleh ada aktivitas. Itulah kesepakatannya. Saya akan lapor ke pimpinan di Jakarta, ujarnya. — Rappler.com
BACA JUGA