Tito Karnavian dipromosikan menjadi Kepala BNPT
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tito merupakan seorang jenderal polisi yang memiliki karier pesat. Lulusan terbaik Akpol ini dikenal luas saat menjadi bagian dari tim Densus 88 yang berhasil menangkap teroris besar Dr. Azahari pada tahun 2005.
JAKARTA, Indonesia—Polri telah melakukan pergantian pejabat di tingkat Polda Metro Jaya. Irjen Pol Tito Karnavian yang kini menjabat Kapolda akan digantikan Irjen Pol Moechgiyarto Adhimakayasa yang kini menjabat Kapolda Jabar.
Tito akan digeser menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Ia menggantikan Komjen Polisi Saud Usman yang pensiun. Kepastian tersebut didapat dari Secret Telegram (TR) yang beredar di media dengan nomor dokumen ST/604/III/2016.
Dari informasi yang didapat Rappler, bukan hanya Tito saja yang bakal dicopot. Berbagai pejabat lainnya, antara lain:
1. Komjen Polisi Saud Usman akan dimutasi ke Bareskrim Polri
2. Irjen Polisi Jodie Rooseto dimutasi menjadi Kapolda Jabar
3. Brigjen Polisi Dolly Bambang Hermawan yang semula Kapolda Riau diangkat menjadi Kepala Lembaga Diklat (Lemdikpol) Widyaiswara Sespim Polri
4. Brigjen Polisi Supriyanto diangkat menjadi Kapolda Riau
5. Kompol Rachmat Mulyana yang sebelumnya menjabat Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya dilantik menjadi Karodal Pres SSDM Mabes Polri
Tito rencananya akan dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu, 16 Maret di Istana Negara.
Karier Tito yang cepat
Tito merupakan seorang jenderal polisi yang memiliki karier pesat. Lulusan terbaik Akpol ini mulai dikenal luas saat menjadi bagian dari tim Densus 88 yang berhasil menangkap teroris besar Dr. Azahari pada tahun 2005. Ia menjadi petugas pertama di kelasnya yang mendapat bintang karena penangkapan ini.
Pada tahun 2007, Tito bersama Densus 88 antiteror berhasil menangkap puluhan tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) di Kabupaten Poso. Tito pun berhasil membeberkan konflik Poso saat itu.
Pemilik gelar doktor dari Nanyang Technological University ini juga berhasil melumpuhkan Noordin M. Top di Solo, 2009. Ia dipromosikan menjadi Kepala Densus 88 setelah penangkapan tersebut.
Pada 3 September 2012, Tito dilantik menggantikan Irjen Bigman Lumban Tobing sebagai Kapolda Papua. Tak lama setelah menjabat Kapolda Papua, Tito kembali dipromosikan menjadi Asisten Kapolri.
Tito juga dikenal karena perannya sebagai pemimpin tim yang menangkap Hutomo “Tommy” Mandala Putra, putra mantan presiden Soeharto.
Tito kemudian dilantik menjadi Kapolda Metro Jaya pada awal Juni 2015. Informasi pengangkatannya bocor ke media melalui salinan telegram rahasia.
Dalam telegram tersebut dijelaskan, jabatan Kapolda Metro Jaya yang saat ini dijabat Irjen Unggung Cahyono akan diserahkan kepada Tito yang sebelumnya menjabat Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Pembangunan.—dengan laporan oleh Febrian Firdaus/Rappler.com
BACA JUGA