• April 19, 2025

TNI akan membangun pangkalan militer terpadu di Natuna

Anggaran untuk membangun pangkalan militer terpadu akan digelontorkan pada tahun ini. Sayangnya, pihak TNI tidak menyebutkan nominal anggarannya

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menjadikan Pulau Natuna sebagai salah satu kawasan prioritas pembangunan. Selain melakukan pembangunan di bidang ekonomi, Jokowi ingin menjadikan Natuna sebagai pangkalan militer.

TNI berencana membangun benteng pertahanan tiga dimensi yang terintegrasi antara darat, udara, dan laut. Saat ini, pembangunannya sudah mencapai 10 persen. Sisanya akan selesai setelah anggaran pembangunan disuntik pada tahun ini. Namun belum diketahui berapa anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk proyek tersebut.

Direktur Insinyur Angkatan Darat Brigjen Erwin menjelaskan, ada 6 wilayah di Natuna yang akan dibangun pertahanan terpadu.

“Pembangunannya ada di Ranai, Sepempang, Desa Sungai Ulu, Selat Lampa, Desa Tanjung Payung, dan Desa Tanjung Datuk Pak,” kata Erwin saat memaparkan Rencana Pembangunan Pertahanan Pulau Natuna kepada Jokowi, Kamis, 6 Oktober.

Di Ranai, kata Erwin, TNI akan membangun Sisdalop TNI terpadu, mess prajurit, serta rumah sakit dan hanggar pesawat terpadu.

TNI AU sedang membangun skuadron UAV, satelit rudal jarak menengah, perluasan landasan pacu, pembangunan taxiway, bunkering lima jet tempur dan Paskhas Den Hanud 475, kata Erwin lagi.

Sementara di Desa Sungai Ulu, TNI sedang membangun Baterai Rudal Arhanud. Rencana lainnya TNI AL akan membangun dermaga bunker kapal selam di Tanjung Sekal. Sama seperti pembangunan pangkalan militer terpadu, anggaran pembangunan bunker tersebut masuk dalam APBN 2016.

Di Selat Lampa, TNI akan membangun dermaga kapal di atas air, dermaga pantai, dan fasilitas pangkalan. Luas dermaga ini rencananya mencapai 7,4 hektar.

“Jadi konstruksinya akan didaur ulang, kemudian akan dibangun dermaga berbentuk L sepanjang 200 meter di atasnya. Kapal bisa berlabuh di sini dan maju. “Itu untuk angkatan laut,” kata Erwin.

Sedangkan Komplek Maharlan, Gudang Amunisi Terpadu dan Markas Kizipur akan dibangun di Desa Setengar.

“Progres pembangunannya antara 6-8 persen pada pondasi dan bangunan,” kata Erwin lagi.

TNI berencana membangun fasilitas radar permukaan dan kamera jarak jauh di Desa Tanjung Payung. Di Desa Tanjung Datuk akan dibangun radar permukaan, radar Weibel, kamera jarak jauh, dan kompleks baterai mlrs bersenjata.

Jangan pamer ke China

Di tempat yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menampik pembangunan fasilitas militer dan latihan Angkasa Yudha di Pulau Natuna sebagai unjuk kekuatan. Alasan pemerintah menambah personel militer di Natuna, kata Retno, adalah untuk menjaga keamanan di pulau-pulau terluar Indonesia.

“Latihan militer di Natuna merupakan bagian dari latihan yang rutin dilakukan TNI. Pada tahun 2013 misalnya, latihan serupa juga dilakukan di sini. “Kemudian pada tahun 2015 pelatihan dilakukan di Cilegon, kemudian pada tahun ini dilakukan kembali di Natuna,” kata Retno kepada media.

Selain pengembangan sektor pertahanan, pemerintah juga memperkuat kehadirannya di sektor ekonomi dan sosial di Pulau Natuna. Itu sebabnya pemerintah juga membangun Bandara Ranai di sana.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu kembali menegaskan, tidak ada tumpang tindih wilayah antara Indonesia dan China di Pulau Natuna.

“Kalau di Indonesia, yang jelas kita hanya punya perbatasan atau di atas kain berbatasan dengan Malaysia dan Vietnam yang saat ini masih dalam tahap perundingan. “Proses negosiasinya juga tidak mudah, karena sudah lama kita lakukan,” kata Retno.

Terkait persoalan sengketa di Laut Cina Selatan, Retno merujuk pada hasil kesepakatan para pemimpin ASEAN pada KTT Laos awal September lalu. Menurut menteri luar negeri perempuan pertama Indonesia ini, para pemimpin masing-masing negara di kawasan ASEAN telah sepakat untuk memastikan situasi di LTS tetap stabil dan aman.

“Kemarin telah diluncurkan hotline antara negara anggota ASEAN dan Tiongkok. Selain itu, kesepakatan juga tercapai petunjuk untuk saling berkomunikasi mengenai masalah ini,” ujarnya. – Rappler.com

HK Pool