• October 5, 2024

Tugu gembok cinta di Malang diprotes MUI dan diubah fungsinya

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Bingkai tempat gembok cinta kini diisi dengan pot bunga

MALANG, Indonesia – Kota Malang heboh dengan adanya tugu gembok cinta yang terletak di Taman Cinta di Jalan Veteran pada akhir Desember lalu.

Taman yang menyediakan tempat bagi pasangan suami istri memasang gembok sebagai simbol cintanya ini menuai pro dan kontra dari masyarakat, termasuk Majelis Ulama Indonesia. MUI mengecam adanya gembok cinta yang dinilai lebih meresahkan dan merendahkan martabat orang tua keyakinan.

Sementara itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang mengatakan, gembok tersebut kini akan digunakan sebagai piring bunga, bukan gembok.

Kamis sore, 7 Januari, sejumlah petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan sibuk menata dan memasang bunga dalam bingkai berisi jaring besi bermotif hati merah muda. Bunga dipasang untuk mengisi bingkai agar tidak dijadikan gembok cinta lagi.

Kebijakan ini diterapkan setelah monumen cinta-lot yang diadopsi beberapa tempat populer lainnya seperti Pont Des Invalides di Sungai Seine, Paris, menuai kritik.

Ketua MUI Malang Baidowi Muslich mengaku mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya gembok cinta di Taman Cinta. Menurut Baidowi, warga dibuat resah dan khawatir gembok cinta akan melemahkan mereka keyakinan dan berdampak negatif terhadap perkembangan remaja.

“Para ulama ingin membangun karakter Islami dan religius pada generasi muda, mereka khawatir kehadiran gembok akan melemahkan keimanan,” kata Baidowi, Kamis.

“Belum lama ini, ada kejadian sepasang muda-mudi melakukan aksi memalukan di depan Balai Kota, yang fotonya beredar di media sosial, ditambah dengan adanya gembok cinta seolah-olah sedang memberikan persetujuan,” ujarnya lagi.

Bukan hanya MUI yang keberatan. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jatim pun turut angkat bicara.

Menurut Pengurus Wilayah Walhi Jatim Purnawan D. Negara, pemasangan gembok cinta tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2018. 3 Tahun 2003 tentang Parkir dan Dekorasi Kota.

Berdasarkan Perda tersebut, siapapun atau orang dilarang merusak taman yang merupakan bagian dari ruang terbuka hijau (RTH), kata Purnawan, Kamis.

Pemasangan love lock dinilai akan mengurangi ruang terbuka hijau. Menurut Purnawan, sebaiknya monumen seperti itu tidak ada di taman.

“Alangkah baiknya jika monumen itu tidak dibangun di dalam taman,” ujarnya.

‘Gembok Cinta Sebagai Simbol Cinta Kota Malang’

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang mengatakan, tugu di depan salah satu mall besar di Malang itu tidak dirancang sebagai gembok cinta, melainkan digunakan sebagai tempat menggantung bunga.

“Jika memang diikat menjadi satu (Diduduki, Red.) Gembok itu hanya salah satu bentuk kreativitas anak muda,” kata Ketua DKP Kota Malang Erik Setyo Santoso, Kamis.

Sementara itu, kalimat “Ngalam Jatuh Cinta” yang dipasang pada tugu tersebut menyampaikan filosofi mengajak Dinas Kebersihan dan Pertamanan kepada warga Malang untuk mencintai kotanya.

“Lambang cinta tidak hanya untuk lawan jenis saja, tapi cinta mempunyai arti luas, termasuk mencintai Kota Malang,” kata Erik.

Menurut Erik, pihaknya berupaya menjadikan Malang Kota Bunga dengan memanfaatkan ruang-ruang kosong untuk menanam bunga, termasuk ruang taman tengah di jalan yang saat ini dijadikan tempat berdirinya tugu gembok cinta.

“Kita akan taruh bunga di sana, kalau soal gembok jumlahnya tidak banyak jadi tidak masalah,” ujarnya.

Sejak resmi berdiri pada akhir Desember 2015 lalu, tugu gembok cinta ini telah dipenuhi sekitar 12 gembok warna-warni. Namun bingkai gembok cinta itu kini terisi pot bunga milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan. —Rappler.com

BACA JUGA:

Data SDY