• October 4, 2024
Umat ​​Muslim, jangan bakar janggutmu

Umat ​​Muslim, jangan bakar janggutmu

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

MUI Jateng menduga pembuat terompet adalah umat Islam yang kecewa dengan negara. Bisa juga umat Kristiani yang menggunakan terompet saat Natal

YOGYAKARTA, Indonesia – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah akan menggelar pertemuan dengan sejumlah organisasi masyarakat Islam se-Jawa Tengah untuk membahas permasalahan terkait penemuan terompet yang diduga terbuat dari kertas Alquran.

MUI juga ingin menenangkan masyarakat agar tidak terjadi kekacauan.

“Kami berharap umat Islam tidak membakar jenggot mereka. Jangan menilai diri sendiri. “Kami serahkan kepada kepolisian untuk menyelesaikannya,” kata Ketua MUI Jawa Tengah KH. Ahmad Daroji kepada Rappler, Selasa 29 Desember.

MUI menyatakan tak ingin ada kelompok yang emosi dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

Dugaannya, kejadian tersebut bisa saja dilakukan oleh kelompok Islam sendiri yang tidak puas dengan perlakuan negara selama ini.

“Ada kemungkinan saudara-saudara kita yang beragama Islam menciptakannya sendiri untuk membuat keributan. Pasalnya sikap negara ini terhadap umat Islam kurang proporsional, padahal 87,2 persen penduduk Indonesia beragama Islam. “Tetapi di beberapa daerah kami belum mendapat perlakuan yang proporsional sehingga akhirnya kami kesal,” kata Ahmad.

Namun ada kemungkinan juga itu dilakukan oleh saudara-saudara Kristiani, karena terompet itu untuk Natal, ujarnya lagi.

Namun ia kembali menegaskan bahwa teori-teori di atas hanyalah kemungkinan. Ahmad terus meminta polisi menyelesaikan masalah ini.

MUI akan membentuk tim pencari fakta

MUI Jawa Tengah juga akan membentuk tim pencari fakta atas penemuan terompet yang diduga terbuat dari kertas Al-Quran.

“Saya menulis untuk membentuk tim pencari fakta. “Kami ingin jelas siapa pembuatnya,” kata Ahmad.

Ahmad mengarahkan MUI di Pekalongan, Kendal dan Demak untuk membentuk tim pencari fakta mengenai terompet yang ditemukan di tiga daerah tersebut.

Nanti diserahkan ke Polda untuk ditindaklanjuti, kata Ahmad.

Sebelumnya, pada Senin, 28 Desember, Polda Jateng menyita 2,3 ton kertas bekas pembuatan terompet dari kertas Al Quran di Wonogori.

Pengamanan bermula dari ditemukannya terompet berbahan kertas Al-Quran oleh seorang warga di Kendal.

Kabid Humas Polda Jateng Kompol Liliek Darmanto menjelaskan, polisi langsung bertindak cepat saat mendapat informasi soal terompet dari koran Alquran. Mereka segera mencari produsen dan distributor.

“Bahan kertasnya diproduksi di Wonogiri dan dari Solo. “Dibeli oleh masyarakat Wonogiri, lalu dipesan di AlfaMart,” kata Liliek, Selasa.

Diakui Liliek, seluruh terompet berbahan kertas Alquran sudah tidak bisa ditemukan lagi di Jateng karena sudah ditarik dari peredaran, dan bahan bakunya juga sudah diamankan.

“Tidak ada lagi. Itu aman. Kami segera bergerak cepat. Pihak distributor dan lain sebagainya pun meminta maaf atas kejadian ini. “Bisa dibilang kurang melihat ke depan,” kata Liliek.

“Tentunya Tahun Baru akan terus kita pantau, yang terpenting jangan sampai mendung. “Di Jateng sudah tidak ada masalah lagi,” kata Liliek. —Rappler.com

BACA JUGA:

Data SDY