Untuk apa bonus Rp 200 juta? Ini adalah kisah para pemain tim nasional
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ada yang ingin menyekolahkan orang tuanya ke tanah suci, ada juga yang ingin membeli sawah untuk menyekolahkan adik-adiknya.
JAKARTA, Indonesia — Senyum kebahagiaan terpancar di wajah para pemain Timnas Indonesia yang berlaga di Piala AFF 2016, usai diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin, 19 Desember.
Bagaimana tidak tersenyum, kerja keras mereka membuat kejutan hingga lolos ke final turnamen dua tahunan tersebut dan membuahkan hasil.
Total, negara mengeluarkan Rp5,7 miliar untuk pemain dan ofisial timnas. Ofisial mendapat Rp150 juta per orang sedangkan pemain mendapat Rp200 juta.
Abduh Lestaluhu, punggung penuh Timnas yang selalu menjadi andalan pelatih Alfred Riedl di sisi kiri pertahanan Indonesia, tampak berurai air mata saat ditemui Rappler. Dia mengundurkan diri tanpa henti. Pasalnya, impiannya untuk bersedekah dan menyekolahkan orang tuanya ke tanah suci bisa terwujud.
“Saya akan memberikan uang itu kepada orang tua saya. Terserah Anda apa yang akan dikenakan. Jika saya ingin mereka berangkat haji. Saya ingin mengirim mereka berhaji dari awal,” katanya.
Menurut Abduh, jumlah tersebut di luar perkiraan. Karena awalnya mereka mengira jumlah bonusnya tidak akan mencapai ratusan juta rupiah.
“Ternyata tidak. Pemerintahan saat ini sangat baik, sangat mengapresiasi atlet-atletnya. Terima kasih Pak Presiden, terima kasih pemerintah, alhamdulillah,” kata Abdul.
Ke depan, ia ingin perhatian terhadap infrastruktur olahraga semakin baik lagi. Sebab, ia melihat permasalahan infrastruktur olahraga di Indonesia belum cukup optimal.
Abduh berbeda, Bayu Gatra berbeda. Sayap Benar, timnas sudah punya rencana investasi dengan jumlah uang sebesar itu. Ia ingin mempersiapkan uangnya untuk masa depan hidupnya nanti.
“Saat aku siap. Setiap kali saya mendapat banyak uang, saya tidak memikirkan kemewahan, membeli barang-barang atau semacamnya. Saya ingin membeli sawah dan tanah. Untuk masa depan,” katanya.
Manahati Lestussen punya keinginan lain. Dengan uang berlimpah, gelandang timnas itu ingin memberikan bonus kepada orang tuanya.
“Saya juga ingin mengajak keluarga saya jalan-jalan. Sudah lama tidak tercapai, mudah-mudahan dengan bonus ini bisa membahagiakan keluarga,” ujarnya.
Rizky Pora pun punya niat mulia dengan uang bonus tersebut. Selain membantu dan menafkahi keluarga, sayap Sisi kiri timnas berharap bisa membantu adiknya masuk universitas.
“Adik saya sedang bersekolah di Ternate. Bonus ini sebagian untuk biaya kuliahnya sampai selesai,” ujarnya.—Rappler.com