Untuk membuktikan cintanya, Bobby membacakan seehat taklik kepada Kahiyang
- keren989
- 0
Sighat taklik adalah janji suami untuk memperlakukan istrinya dengan baik, termasuk menafkahinya dan tidak menyakiti lahir dan batinnya.
SOLO, Indonesia — Upacara pernikahan putri tunggal Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution di Gedung Graha Saba Buana, Solo, Rabu pagi, 8 November, berjalan lancar. Usai pawai ijab-kabul, Bobby membacakan sigat taklik sebagai bukti cintanya pada Kahiyang.
Sighat taklik adalah janji suami untuk memperlakukan istrinya dengan baik, termasuk menafkahinya dan tidak menyakiti lahir dan batinnya. Apabila dilanggar maka otomatis mengakibatkan perceraian (cerai) oleh pengadilan agama.
Tidak semua pernikahan dengan tata cara Islam meminta suami untuk mengucapkan janji ini, karena dalam ajaran Islam, pandangan bahwa taklik bukanlah syarat sahnya pernikahan, yakni tidak wajib – bahkan ada yang menganggapnya tidak perlu. Tidak semua pria siap untuk langsung melafalkan sigat taklik setelah pernikahan dinyatakan sah.
Namun Bobby membacanya lantang lalu menandatanganinya untuk menunjukkan keseriusannya membina rumah tangga bersama Kahiyang.
Prosesi akad nikah dimulai pada pukul 09.00 WIB, setelah kedua mempelai beserta keluarga besarnya tiba di gedung dengan kereta emas sekitar setengah jam sebelumnya. Rombongan mempelai pria dipimpin oleh Pangkostrad, Edy Rahmayadi, sedangkan pihak tuan rumah yang menerima rombongan diwakili oleh Paman Jokowi, Miyono.
Prosesi dipimpin Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Banjarsari Basir, sedangkan Jokowi bertindak sebagai wali nikah yang langsung menikahkan putrinya tanpa diwakili.
Bobby memberikan mahar satu set alat salat dan emas seberat 80 gram kepada Kahiyang, disaksikan dua orang saksi pernikahan kedua mempelai, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, serta dua orang saksi pernikahan lainnya, Ketua Umum. Majelis Ulama Indonesia, KH Maruf Amin dan mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif.
“Semoga (keduanya) dirahmati Allah, diberi kemudahan, dikabulkan apa yang diidam-idamkannya, diberikan keturunan yang shaleh/soleh dan dipanjangkan umur perkawinannya sampai akhir hayat. Mereka sangat serasi, cantik dan gagah berani,” kata Maruf Amin saat seorang wartawan bertanya tentang doa untuk kedua mempelai.
Kedua mempelai mengenakan gaun pengantin berwarna hitam ala Solo Putri, serupa dengan pernikahan Gibran-Selvi dua tahun lalu. Sedangkan Jokowi mengenakan jubah hitam dan Iriana mengenakan kebaya berwarna emas.
Upacara pernikahan dihadiri oleh tamu VVIP dan VIP yang datang mulai pukul 7 pagi hingga seterusnya. Tak hanya para menteri kabinet kerja, kepala daerah, politisi, dan artis yang hadir dalam prosesi sakral pernikahan tersebut, namun juga para mantan presiden, wakil presiden, dan keluarga seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Sukarnoputri, Try Sutrisno, Budiono, dan Shinta Nuriyah. Wahid.
Kepala daerah yang datang antara lain Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas, Ganjar Pranowo, Soekarwo, Tri Risma Harini, Ahmad Heryawan, Alex Nurdin dan Zumi Zola. Sementara politisi yang terlihat berdatangan antara lain Setya Novanto, Idrus Marham, Romahurmuziy, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh, Zulkifli Hasan, Agung Laksono, dan Osman Sapta Odang.
“Sederhana, tidak ada yang mewah, tapi ini pernikahan tahun ini“Semua tokoh dari seluruh Indonesia berkumpul di sini,” mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengomentari pernikahan Kahiyang-Bobby sekilas.
Di luar gedung, ribuan warga Solo dan relawan Jalan Letjen Soeprapto berkumpul di depan gedung pernikahan sejak pagi untuk menyaksikan kirab kereta emas. Mereka juga sangat antusias dan rela berdesakan hanya untuk memotret para tamu.
Beberapa kali para relawan berani merangsek maju dan mendobrak barisan aparat keamanan hingga mengambil gambar dengan kamera ponselnya dan beberapa kali terlibat adu mulut dengan awak media. Para relawan – yang jumlahnya jauh lebih banyak dari awak media – dinilai mengganggu kerja jurnalis karena tak peduli menghalangi kamera. hidup atau mengganggu jurnalis foto dengan meliput subjek pengambilan gambar.
Beberapa awak media pun terpancing emosi dan adu mulut dengan para relawan yang keras kepala.
“Saya anak buah Jokowi,” kata perempuan tua yang mengaku relawan dan nekat berdiri di depan menghalangi pandangan wartawan.
Polisi militer beberapa kali harus turun tangan membantu menggerakkan tim pers ke depan. Namun karena kalah jumlah, kenyataannya para relawan selalu saling dorong dan berpindah posisi di hadapan para jurnalis.
BACA JUGA:
—Rappler.com