• April 21, 2025
Usai bertemu Jokowi, Antasari berkata: Saya hanya ingin tahu

Usai bertemu Jokowi, Antasari berkata: Saya hanya ingin tahu

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Sebelum bertemu Antasari, Jokowi juga memanggil Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan yang sebelumnya menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Mabes Polri.

JAKARTA, Indonesia – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar akhirnya bertemu dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Kamis, 26 Januari pukul 16.00 WIB. Namun, setelah bertemu sekitar satu jam, Antasari belum mau buka suara soal isi pembicaraannya dengan mantan Gubernur DKI itu.

Ia mengaku tiba-tiba terbatuk-batuk hingga tak bisa menyampaikan komentarnya kepada media.

“Kemarin saya melayani rekan-rekan Anda dari pagi hingga malam, jadi saya batuk. Jadi, sekarang ssssstt…” ucapnya sambil meletakkan jari telunjuk di depan mulut saat awak media mencoba meminta keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 26 Januari.

Media juga tidak menyerah. Mereka terus membujuk Antasari untuk membeberkan isi pertemuannya dengan Jokowi.

“Cuma ingin tahu,” ujarnya kepada media sambil mengulangi aksi menempelkan jari telunjuk di bibir saat ditanya media soal terungkapnya kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Banjaran, Nasrudin.

“Ssst… aku bicara tapi aku terbatuk-batuk, Sudah Saya hanya ingin tahu,” kata Antasari yang langsung masuk ke dalam mobil Pajero Dakkar hitam yang menjemputnya.

Di dalam Istana, pertemuan Antasari dan Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno.

Buka kembali kasusnya?

Sebelum bertemu dengan Antasari, Jokowi sudah memanggil Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan dan Pangdam TNI Mayjen Teddy Lhaksmana. Iriawan diketahui merupakan mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Mabes Polri yang ditetapkan Antasari sebagai tersangka dalam kasus tersebut pada 2009.

Meski demikian, Iriawan mengaku masih membutuhkan waktu untuk mencabut perkara tersebut.

“Aku sudah lama tidak berkunjung memperbarui data itu. Nanti saya tanya dulu. Kasusnya juga terserah penyidik, kata Iriawan.

Sebelumnya, Antasari beberapa kali meminta Mabes Polri membuka kembali kasus tersebut. Namun hal ini tidak pernah ditindaklanjuti.

“Aku akan memeriksanya lagi nanti. Tentu perlu ditindaklanjuti, namun saya belum mengupdatenya. Bersabarlah dulu. Saya punya banyak pekerjaan, banyak. “Jakarta luar biasa, nanti saya serahkan ke direktorat yang melakukan penyidikan atau penanganan perkara itu,” ujarnya.

Jokowi bertemu Antasari setelah mengabulkan permohonan grasi dan mengurangi hukumannya menjadi enam tahun. Kepala Lapas I Tangerang Arpan mengatakan Antasari hingga saat ini belum menyandang status bebas murni karena masih harus menunggu surat yang dikeluarkan Lembaga Pemasyarakatan dan Kejaksaan.

Pimpinan lembaga ini akan menghitung ulang hukuman Antasari setelah Jokowi mendapat grasi. Ia divonis 18 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena terbukti membunuh direktur PT Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen pada 2009.

Saat itu, motif Antasari membunuh Nasrudin adalah cinta segitiga. Bahkan, mantan jaksa tersebut berkali-kali menyatakan dirinya tidak bersalah. Akankah kasus Antasari benar-benar dibuka kembali dan pelaku pembunuhan sebenarnya bisa ditemukan? Tulis pendapatmu di kolom komentar. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

unitogel