Video yang perlu Anda tonton minggu ini, 15-21 Januari 2018
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Harus menonton video mulai minggu ini
Pembaca Rappler yang terhormat,
Minggu ini merupakan minggu yang penuh tantangan bagi jurnalisme Filipina. Kali ini, Rappler menjadi sorotan ketika Securities and Exchange Commission (SEC) memutuskan mencabut izin kepemilikan asing dalam bentuk Philippine Depositary Receipts (PDRs). Menerbitkan PDR bukanlah hal baru—perusahaan media lain seperti ABS-CBN dan GMA 7 juga menawarkan PDR kepada investor, baik asing maupun lokal.
Namun Ketua SEC Teresita Herbosa mengatakan tidak perlu menyelidiki PDR ABS-CBN dan GMA7 sejak ditawarkan ke publik.
Maria Ressa, CEO Rappler, mengatakan putusan tersebut akan ditentang di pengadilan. Chay Hofileña, penjabat redaktur pelaksana, mengatakan “bisnis seperti biasa” di ruang redaksi.
Menyusul keputusan SEC, Biro Investigasi Nasional (NBI) menggugat Ressa, mantan peneliti Rey Santos, dan pengusaha Benjie Bitanga atas pengaduan kejahatan dunia maya atas sebuah cerita yang ditulis pada tahun 2012 – beberapa bulan sebelum Undang-Undang Kejahatan Dunia Maya disahkan. Hal ini terjadi setelah Menteri Kehakiman Vitaliano Aguirre memberi isyarat kepada NBI untuk menyelidiki Rappler.
Pada hari Jumat, 19 Januari, jurnalis dan advokat turun ke jalan untuk memprotes serangan terhadap kebebasan pers ini.
Perjuangan untuk kebebasan berpendapat terus berlanjut. Inilah kisah-kisah yang menurut kami tidak boleh Anda lewatkan.
Komisi Sekuritas dan Bursa menuduh Rappler melanggar pembatasan kewarganegaraan atas kepemilikan dan kendali entitas media massa
Jaksa Agung Jose Calida mengatakan penyelidikan kriminal terhadap Rappler akan berpusat pada kemungkinan pelanggaran undang-undang anti-dummy
Keputusan ketat SEC merugikan staf, pemegang saham, dan pembaca Rappler, kata pengacaranya Francis Lim
Setelah SEC memutuskan untuk mencabut lisensi Rappler karena adanya ketentuan yang ‘tidak menyenangkan’ dalam kuitansi penyimpanannya di Filipina dengan Omidyar, banyak yang berspekulasi bahwa regulator selanjutnya akan mengejar kedua raksasa penyiaran tersebut.
Dijuluki #BlackFridayForPressFreedom, unjuk rasa ini hanyalah salah satu dari banyak protes yang diselenggarakan menyusul keputusan SEC terhadap Rappler
Penasihat hukum Rappler berbicara tentang tindakan ‘masuk akal’ lainnya yang dapat diambil SEC
Apa yang bisa dilakukan untuk membendung gelombang disinformasi? Profesor komunikasi Clarissa David memberikan saran