
Viral, isu senjata impor masih ‘menggoreng’
keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia – Perang informasi di bidang aplikasi informasi terkait isu impor senjata masih terus berlangsung. Pada Jumat malam, 6 Oktober 2017, beredar informasi kedatangan sebuah kontainer berisi 500 box (500.000 butir amunisi kaliber 9 mm).
Informasi viral melalui aplikasi ada apa diawali dengan kalimat provokatif, “Dan Terjadi Lagi Teman”. Informasinya berbunyi pengiriman amunisi itu “untuk GUDANG MAKBOS POLISI“. Teks dicetak tebal untuk penekanan.
Informasi tersebut tersebar hanya beberapa jam setelah terjadi pertemuan di kantor Menko Polhukam yang membahas nasib senjata dan amunisi yang diimpor Polri serta perpecahan antara institusi Polri dan TNI. Menko Wiranto mengatakan hebohnya impor senjata disebabkan terlalu banyaknya peraturan.
Informasi teks saja tidak cukup, informasi viral kali ini disertai dengan foto kontainer yang terparkir di Dermaga Terminal Pelabuhan Peti Kemas Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan latar belakang MV Hyundai Supreme. Cukup meyakinkan.
Kadiv Humas Mabes Polri Mayjen Pol Setyo Wasisto membantah informasi viral yang menyebutkan pengiriman amunisi tersebut merupakan perintah dari Mabes Polri.
Pengiriman itu perintah dari Perbakin, bukan dari Polri, kata Setyo Wasisto. pembuat rappada Sabtu pagi, 7 Oktober 2017. Setyo pun menunjukkan keterangan aslinya, sebelum menambahkan kalimat “berangkat ke GUDANG POLRI” di atas.
pembuat rap juga memperoleh dokumen mengenai izin yang diberikan Mabes Polri untuk melakukan impor (impor) senjata api dan amunisi olahraga menembak. Surat yang ditandatangani Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Lutfi Lubihanto bertanggal 7 Juli 2017 itu dimaksudkan untuk menanggapi permintaan izin Ketua Umum Olahraga Menembak Indonesia. Asosiasi. (Perbakin) Bambang Triharmodjo yang diutus pada 8 Juni 2017.
Dalam suratnya kepada Polri, Perbakin mengusulkan impor senjata sebanyak 250 pucuk pistol, 100 pucuk senapan, dan 2,7 juta butir amunisi berbagai kaliber sesuai kebutuhan senjata. Dalam surat tersebut disebutkan negara asalnya adalah Eropa, Eropa Timur, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Asia, Filipina, Thailand, dan Singapura.
Disebutkan pula, pelabuhan masuknya adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Operator impornya adalah PT Bintang Cakra Kencana.
Surat izin dari Polri memuat ketentuan antara lain bahwa “penyimpanan senjata api yang belum mendapat izin kepemilikan disimpan di gudang senjata api Baintelkam Polri. “Senjata api yang telah mendapat izin kepemilikan wajib disimpan di gudang pengurus daerah masing-masing atau gudang kepolisian setempat.” Izin tersebut berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal izin diterbitkan dan tidak dapat diperpanjang.
Selain itu, ada surat rekomendasi impor dari Badan Intelijen Strategis (Bais) Mabes TNI yang ditandatangani Wakil Kepala Bais Marsekal Muda TNI Donny Ermawan. Surat tertanggal 8 Agustus 2017 itu ditujukan kepada Direktur Utama Bintang Cakra Kencana yang bergerak di bidang impor senjata dan amunisi.
pembuat rap juga menerima fotokopi berita acara serah terima amunisi di gudang PB Perbakin dari Kompol Marjuki mewakili Kabintelkam kepada Basuki Kepala Gudang PB Perbakin untuk penyerahan 500.000 butir amunisi luger 9 mm kaliber 115 GR PMC Small Arm Made Korea sesuai surat izin Kapolri.
Dalam surat izin tersebut, Korea tidak dicantumkan sebagai negara asal impor.
“Petugas verifikasi yang terdiri dari Polri, Bai TNI, dan Bea Cukai melakukan verifikasi kesesuaian fisik barang dengan dokumen. “Ini informasi yang saya dapat,” kata Setyo.
Informasi versi viral mengakui POLISI
Berikut isi informasi yang kami terima dari Kadiv Humas Mabes Polri. Ini asli sebelum diubah, kata Setyo.
Selamat malam
Komandan yang terhormat
Laporan izin, pada hari Jumat tanggal 06 Oktober 2017 pukul 16.20 WIB bertempat di Dermaga TPK Koja Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, telah terjadi bongkar muat Barang Berbahaya (Amunisi) dari Kapal MV HHYUNDAI SUPREME V.076S dengan data sebagai berikut:
1. Nama barang: Barang Berbahaya (Saputangan)
2. Jenis barang: amunisi kaliber 9 mm
3. Jumlah: 1 kontainer (20 kaki)
4. Pemilik : PB Perbakin
5. Importir : PT Bintang Cakra Kencana
6. Nama Pengiriman : PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE TBKA Asal Barang : Korea
7. Prinsip dasar:
A. Izin pemasukan Kapolri nomor SI/5882/VII/2017 tanggal 17 Juli 2017
B. Surat Rekomendasi Impor Kabais TNI Nomor: R/1178/VIII/2017 tanggal 8 Agustus 2017
Barang amunisi dimuat dengan trailer bernomor B 9204 WV dan dibawa ke gudang PB Perbakin di Jl. Gelora Senayan, Senayan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan dilanjutkan dengan penyimpanan.
Pukul 18.00 WIB kendaraan sampai di Gudang Perbakin dan langsung dilakukan pembongkaran serta pemeriksaan fisik yang diobservasi oleh tim Bais TNI (Lettu Suratno), tim Baintelkam (Kompol Marjuki, SH, MH), tim Perbakin (Bpk.Basuki/ ) Kepala Gudang PB Perbakin) dan tim importir (br. Yadi). Dengan hasil
1. Dalam container (20 kaki) berisi amunisi kaliber 9 mm yang dikemas dalam 500 kotak
2. Setiap kotak berisi 1.000 item.
3. Jumlah total: 500.000 item
Pukul 19.21 WIB pengecekan fisik selesai, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Barang dari Baintelkam (Kompol Marjuki, SH., MH) kepada Perbakin (Bapak Basuki)
Pukul 19.30 kegiatan selesai dalam keadaan tertib dan aman.
Catatan:
Impor barang berbahaya berupa amunisi oleh PB Perbakin dilakukan secara bertahap.
Menurut Setyo, peluru tersebut didatangkan untuk menunjang pembinaan atlet Perbakin untuk mengikuti Kejuaraan Menembak Bascot VI & Expo pada 5-29 Oktober 2017 di Lapangan Tembak Hoegeng Imam Santoso Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. .
“Selain itu pelurunya juga akan digunakan untuk kejuaraan menembak reaksi IPSC 5 level IIIst “Physician’s Cup 2017, peringatan penghormatan kepada Iroa/nroi Mr Chepit Dulay di Filipina pada 13-26 Oktober 2017,” demikian keterangan Setyo.
Informasi mengenai PT Bintang Cakra Kencana menurut mesin pencari di internet menyatakan bahwa, “PT Bintang Cakra Kencana atau yang lebih dikenal dengan ARIRANG merupakan salah satu supplier kebutuhan percetakan ternama di Jakarta, menyediakan berbagai kebutuhan percetakan mulai dari plat, tinta, hingga separasi seperti: CTP, Selimut, Kimia, Benang Jahit, Bendungan dan lain sebagainya.”
Perusahaan ini berlokasi di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Gegernya impor senjata dipicu oleh pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menyebutkan akan ada impor 5.000 pucuk senjata api ilegal. Dalam pidatonya pada HUT TNI ke-72, di Dermaga Cilegon, 5 Oktober 2017, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengingatkan TNI untuk bersinergi dan solid dengan institusi lain di pemerintahan. – Rappler.com