• October 6, 2024
Waduk Jatigede dibuka untuk mengatasi krisis air

Waduk Jatigede dibuka untuk mengatasi krisis air

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dalam lima tahun, pemerintahan Jokowi akan membangun 65 waduk untuk memenuhi kebutuhan irigasi pangan, listrik, dan budidaya ikan.

JAKARTA, Indonesia – Krisis air mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PeRa) melakukan uji coba pembukaan Waduk Jatigede. Meski diresmikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada 31 Agustus 2015, namun waduk berkapasitas 1 miliar meter kubik ini belum bisa dioperasikan.

Musim hujan terlambat dan tidak merata. Kepala Kantor Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung Trisasongko Widianto mengatakan Waduk Jatigede dimaksudkan untuk menyalurkan air untuk irigasi, listrik, dan pasokan air baku. Syaratnya, ketinggian air mencapai 260 meter di atas permukaan laut dan sudah mendapat sertifikasi pengoperasian dari pemerintah pusat.

Operasionalisasi dilakukan secara buka-tutup mulai hari ini, Selasa (12/1). Channel akan dibuka mulai pukul 18.00 – 06.00 WIB. Uji coba pembukaan waduk ini juga bertujuan untuk membantu merealisasikan masa tanam pada lahan di daerah aliran. Total luas wilayah yang dapat diairi dari Waduk Jatigede adalah 90.000 hektar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljo dalam pertemuan dengan Pemimpin Redaksi, Jumat (8/1) lalu, mengatakan Waduk Jatigede merupakan “prestasi terbesar” Kementerian dalam membangun infrastruktur pada tahun 2015.

Pembangunan waduk ini menuai kontroversi dari aktivis sipil dan masyarakat. “Saya menyadari ada permasalahan sosial dalam pembangunan Waduk Jatigede dan kami berupaya mengatasinya. “Ini menjadi acuan untuk membangun waduk selanjutnya,” kata Basuki menjawab pertanyaan Rappler.

Dalam pidatonya pada pembukaan Majelis Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Presiden Jokowi mengatakan fokus pemerintah di bidang infrastruktur adalah pembangunan bendungan, jalan, dan pelabuhan.

Pada 2015-2019, pemerintah berencana membangun 65 waduk di seluruh Tanah Air. Awalnya hanya terdapat 21 waduk, namun seiring dengan kesiapan wilayah dan kebutuhan pasokan lahan, maka ditambahkan 49 waduk.

Jokowi meyakini realisasi pembangunan waduk akan mendukung pencapaian swasembada pangan. Ia memperkirakan Indonesia akan menikmati surplus beras sebesar 20 juta ton dalam waktu tiga tahun.

Menteri Basuki mengatakan, selain untuk menunjang irigasi sawah dan pembangkit listrik tenaga air, waduk tersebut juga bermanfaat untuk budidaya perikanan dan pariwisata. Pada tahun 2015, pemerintah membangun 13 waduk dan lebih dari 1 juta unit irigasi di 17 provinsi tanah air, khususnya di daerah produksi padi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Lampung, dan Sulawesi Selatan.

Pada tahun 2016, Kementerian akan membangun 8 waduk baru sebagai lanjutan pembangunan tahun lalu. dengan dilansir dari Febriana Firdaus/Rappler.com

BACA JUGA

Data Sydney